Ketika Langkat Berlayar di Lautan Masalah: Kasasi sebagai Jalan Pintas atau Jalan Keluar?

- Kontributor

Selasa, 14 Januari 2025 - 17:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Langkat – METROLANGKAT.COM

Pemerintahan Kabupaten Langkat sedang berada di ujung tanduk. Ibarat kapal yang dihantam badai, stabilitas birokrasi terancam karam jika arah angin tak segera dikendalikan.

Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Medan terkait kasus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2023 menjadi pukulan telak bagi Pemkab Langkat.

Jika putusan itu dijalankan, dampaknya tidak hanya merubah tatanan administrasi pemerintahan, tetapi juga mengguncang kredibilitas kepemimpinan daerah ini hingga 160 derajat.

Di tengah riak-riak persoalan yang tak kunjung reda, langkah kasasi yang diajukan Pemkab Langkat ke Mahkamah Agung menjadi pilihan terakhir untuk menyelamatkan wajah pemerintah daerah dari situasi yang semakin tidak baik-baik saja.

Namun, apakah langkah ini cukup untuk meredam gejolak? Ataukah ini hanya penundaan dari kenyataan pahit yang tak terhindarkan? Waktu dan kebijakan strategis akan menjadi saksi.

 

Pemerintah Kabupaten Langkat kembali mengambil langkah tegas dalam menangani kasus hukum terkait Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2023.

Baca Juga :  Penyertaan Modal Diduga Bocor, Inspektorat Diminta Periksa Bumdes Turangi

Pada Selasa (14/01/2025), Pemkab Langkat resmi mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Medan yang sebelumnya menguatkan Putusan PTUN Medan.

Putusan PT TUN Medan dengan No. 162/B/2024/PT.TUN.MDN yang dikeluarkan pada 9 Januari 2025 menjadi dasar langkah hukum ini.

Kabag Hukum Setdakab Langkat, Alimat Tarigan, SH, menegaskan bahwa langkah kasasi dilakukan untuk memastikan prinsip keadilan dan kepastian hukum tetap terjaga.

“Kami Berkomitmen pada Integritas Pemerintahan”
“Kami berkomitmen untuk menjaga integritas administrasi pemerintahan dan memastikan seluruh proses hukum berjalan sesuai aturan yang berlaku,” tegas Alimat.

Ia juga menjelaskan, Pemkab Langkat sedang menunggu salinan resmi putusan PT TUN Medan yang belum diunggah dalam sistem e-court sebelum mendaftarkan permohonan kasasi.

Langkah kasasi ini juga sejalan dengan batas waktu 14 hari yang diberikan untuk mengajukan permohonan ke Mahkamah Agung.

Surat kuasa resmi dari Pj. Bupati Faisal Hasrimy telah diberikan kepada Kabag Hukum untuk memulai proses tersebut.

Baca Juga :  "Drama Sidang Jagung: Putusan Diundur, DK Curiga Ada Permainan"

Mendalami Dasar Hukum Sebelum Kasasi
“Kami akan mempelajari secara mendalam pertimbangan majelis hakim untuk memastikan dasar hukum yang kuat dalam pengajuan kasasi ini,” tambah Alimat.

Hal ini menunjukkan keseriusan Pemkab Langkat dalam menangani permasalahan hukum secara profesional dan akuntabel.

Langkah Strategis untuk Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Di bawah kepemimpinan Pj. Bupati Faisal Hasrimy,

Pemkab Langkat terus berupaya menjunjung tinggi prinsip keadilan hukum, transparansi, dan reformasi birokrasi.

Langkah kasasi ini tidak hanya menjadi bentuk tanggung jawab hukum, tetapi juga sebagai wujud komitmen untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Pemkab Langkat berharap keputusan Mahkamah Agung nantinya mampu memberikan kepastian hukum yang tidak hanya menguntungkan para pihak terkait, tetapi juga masyarakat luas.

Dengan tindakan ini, Pemkab Langkat menegaskan posisinya sebagai institusi yang menghormati hukum dan berorientasi pada pelayanan publik yang optimal.(rel/yg)

 

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kasus Sapi Hilang Tak Kunjung Tuntas, Siringoringo Propamkan Oknum Polisi Ke Mabes Polri
Korupsi Smartboard Rp20 Miliar: Dua Pejabat Langkat Jadi Tersangka
Manajemen Blue Night Entertainment Klaim Dizalimi Usai PBG dan SLF Dicabut Mendadak
“Sidang Korupsi Puskesmas Memanas: Menantu Eks Bupati Diduga Sembunyikan Peran”
Anggaran MFF Melejit, Kadis Koperasi Medan Masuk Bui
Tragedi Arjuna di Masjid Sibolga, BKM Binjai: Masjid Harusnya Jadi Tempat Tenang, Bukan Kekerasan
PN Stabat Tolak Gugatan Supriadi, Barang Bukti Smartboard Dinilai Prosedural
Kasus DIF Binjai Mandek, Pengamat Nilai Ada Ketimpangan Penanganan Dibanding DBH Sawit
Berita ini 33 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 16:45 WIB

Kasus Sapi Hilang Tak Kunjung Tuntas, Siringoringo Propamkan Oknum Polisi Ke Mabes Polri

Rabu, 26 November 2025 - 20:34 WIB

Korupsi Smartboard Rp20 Miliar: Dua Pejabat Langkat Jadi Tersangka

Rabu, 26 November 2025 - 19:53 WIB

Manajemen Blue Night Entertainment Klaim Dizalimi Usai PBG dan SLF Dicabut Mendadak

Jumat, 21 November 2025 - 12:06 WIB

“Sidang Korupsi Puskesmas Memanas: Menantu Eks Bupati Diduga Sembunyikan Peran”

Kamis, 13 November 2025 - 16:54 WIB

Anggaran MFF Melejit, Kadis Koperasi Medan Masuk Bui

Berita Terbaru