MEDAN – Metrolangkat.com
Ribuan driver ojek online (Ojol) dari berbagai wilayah di Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (20/5/2025). Dalam aksi bertajuk Aksi Damai 205, para pengemudi yang tergabung dalam Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (GODAMS) menyuarakan empat tuntutan utama yang dinilai krusial bagi kelangsungan hidup mereka.
Aksi yang dipimpin oleh Agam Zubir itu memprotes kebijakan aplikator yang dianggap memberatkan mitra driver, serta mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan regulasi resmi sebagai dasar hukum profesi mereka.
Empat tuntutan utama yang disampaikan adalah:
-
Penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) sebagai payung hukum ojol,
-
Penghapusan program instan aplikator seperti Aceng, Slot, Bike Hemat, HUB, Samday, Gabungan, dan lainnya,
-
Peninjauan potongan aplikasi sesuai Permenhub No. 667 Tahun 2022,
-
Penyediaan jaminan perlindungan dan keselamatan kerja bagi driver.
Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution, langsung turun menemui massa dan mendengarkan keluhan mereka. Bobby bahkan berdiri di atas mobil komando untuk berdialog langsung dengan para peserta aksi.
“Tadi ada empat tuntutan. Soal regulasi, saya akan pelajari kemungkinan membuat Peraturan Gubernur. Bila perlu, kita dorong ke Perda bersama DPRD. Untuk skala nasional, kita kirimkan surat resmi dari Pemprov ke kementerian terkait,” ujar Bobby di hadapan ribuan driver.
Terkait jaminan keselamatan dan kesehatan kerja, Bobby menegaskan bahwa aplikator harus ikut bertanggung jawab menyediakan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan bagi para mitranya.
“Saya setuju driver wajib dilindungi. Mereka bekerja menafkahi keluarga, jangan sampai jatuh miskin karena kecelakaan kerja. Kita minta aplikator menanggung BPJS driver,” tegas Bobby.
Bobby memberi waktu dua pekan kepada pihak aplikator untuk berkoordinasi dengan manajemen pusat. Ia juga berjanji akan memfasilitasi pertemuan lanjutan antara aplikator dan driver guna merumuskan solusi konkret.
“Saya minta minimal satu dari empat tuntutan ini dikabulkan dulu. Bisa, Pak?” tanya Bobby kepada perwakilan aplikator yang turut hadir.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan aplikator Fadil Pasaribu menyatakan pihaknya terbuka untuk berdialog dan menyerap aspirasi mitra driver.
“Komisi sudah sesuai ketentuan, tidak lebih dari 20%. Soal tuntutan, akan kami sampaikan ke kantor pusat,” ujar Fadil.
Koordinator aksi, Agam Zubir, menyampaikan apresiasi atas kehadiran langsung Gubernur Sumut dalam aksi tersebut. Ia berharap ke depan pemerintah lebih tegas dan berpihak kepada pekerja sektor informal.
“Sudah saatnya pemerintah hadir, jangan lagi hanya jadi penonton. Nasib ribuan pencari nafkah ini harus dijamin,” tegasnya. Aksi berlangsung damai dan tertib, dikawal ketat aparat keamanan.(yong/rel)