Rekanan Protes, Kepsek SDN 40 Kutambaru Beri Klarifikasi..

- Kontributor

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Poto : Pembangunan ruang sekolah yang menimbulkan polemik dimana pekerja mengaku tidak mendapat jaminan material proyek dari kehilangan.(poto ilustrasi)

Langkat – METROLANGKAT.COM

Polemik terkait pembangunan gedung di SDN 40 Kutambaru, Kabupaten Langkat, memanas.

Awalnya, pihak rekanan menuding Kepala Sekolah terkesan masa bodoh terhadap proses pembangunan dan keamanan material proyek di sekolah tersebut.

Namun, Maisarah, Kepala Sekolah membantah keras tudingan tersebut dan memberikan klarifikasi resmi.

Sebelumnya, pihak rekanan mengeklaim bahwa mereka telah memberikan uang sebesar Rp500 ribu kepada penjaga sekolah sebagai kompensasi penjagaan material.

Namun penjaga sekolah disebut menolak uang tersebut dan meminta nominal lebih tinggi.

Saat hal itu dilaporkan kepada Kepala Sekolah, pihak rekanan menyebut mendapat respon bahwa sang Kasek tidak mau ikut bertanggung jawab apabila terjadi kehilangan material.

“Saya tidak mau bertanggung jawab bila ada kehilangan barang. Saya tidak peduli dengan pembangunan ini, bukan urusan saya,” ujar pihak rekanan menirukan pernyataan kepala sekolah saat itu.

Pernyataan tersebut menimbulkan kekecewaan sekaligus sorotan publik.

Baca Juga :  Bobby Nasution: Izin PBG Pesantren Harus Digratiskan, Jangan Bebani Santri

Rekanan menilai proyek pembangunan yang bertujuan meningkatkan fasilitas siswa seharusnya menjadi tanggung jawab moral pihak sekolah, terutama Kepala Sekolah sebagai pimpinan satuan pendidikan.

Namun, saat dikonfirmasi langsung oleh awak media Metrolangkat.com,, Kepala SDN 40 Kutambaru Maisarah meluruskan tudingan tersebut.

Ia dengan tegas menyatakan bahwa tudingan dirinya acuh terhadap pembangunan sekolah adalah keliru dan tidak sesuai fakta lapangan.

“Semalam saya ke sekolah. Saya tanya kepada penjaga sekolah yang tinggal di situ, apakah sudah ada diberi uang penjagaan? Jawabnya belum ada,” ujarnya dalam konfirmasi via telepon, Jumat (05/12/2025).

Pernyataannya tersebut sekaligus membantah klaim sepihak pihak rekanan yang mengaku telah memberikan uang penjagaan.

“Nyatanya sampai semalam saya tanya, belum ada dikasih. Saya sampaikan ke penjaga, masalah belum dikasih itu nanti kita bicarakan lagi, yang penting jaga dulu jangan sampai barang-barang kita hilang. Itu bahasa saya,” tegasnya.

Terkait tudingan bahwa dirinya tidak peduli dan tidak mau mengetahui perkembangan pembangunan, Kepala Sekolah menunjukkan rasa keberatan.

“Itu tukang yang mana? Besok bisa kasih tahu saya biar saya jumpai. Kok bahasanya seperti itu.

Baca Juga :  Syah Afandin Dukung Program Sekolah Rakyat, Mengentaskan Kemiskinan Dari Pendidikan

Saya tanya ke Kepala Sekolah lain, masalah pembayaran penjagaan itu urusan antara pihak yang membangun dengan penjaga, kami tidak tahu menahu soal besaran jumlahnya, tapi saya tetap memantau keamanan barang,” ungkapnya.

Menurutnya, selama ini ia tetap melakukan pengecekan rutin, memastikan material tidak hilang dan kondisi sekolah aman.

Klarifikasi ini menjadi pembanding atas informasi awal yang berkembang dan menimbulkan polemik.

Wartawan Metrolangkat.com, Darwis, menyampaikan bahwa klarifikasi langsung ini dilakukan untuk menjaga keberimbangan informasi agar tidak merugikan salah satu pihak.

“Konfirmasi ini dilakukan agar beritanya berimbang dan tidak sepihak,” ujar Darwis.

Kini publik berharap kedua pihak dapat duduk bersama menyelesaikan miskomunikasi yang terjadi.

Sebab pembangunan di SDN 40 Kutambaru tidak hanya menyangkut pihak rekanan ataupun pihak sekolah, melainkan hak siswa untuk mendapatkan sarana pendidikan yang lebih layak.

Jika koordinasi diperkuat, pembangunan dapat berjalan tanpa polemik yang menguras energi dan mencoreng dunia pendidikan.(Wis)

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

STMIK Kaputama Salurkan Bantuan Rp20 Juta untuk Korban Banjir di Tanjung Pura
Ambia Pane Soroti Dugaan Monopoli Proyek Disdik Binjai: “Ini Sudah Jadi Ajang Bagi-Bagi Kue Pejabat”
Banjir Meluas di Kabupaten Langkat, Dinas Pendidikan Resmi Liburkan Sekolah
Meriahkan HGN 2025: Ribuan Guru di Langkat Ikut Gerak Jalan Santai
41 Ribu Siswa di Kepulauan Nias Dapat Sekolah Gratis Mulai Tahun Depan
STMIK Kaputama Gandeng Huawei dan Maxy Academi, Genjot Mutu dan Siapkan Mahasiswa Hadapi Era AI
Parah! SDN 05 Panai Tengah Disulap Jadi “Sekolah Keluarga”
Siswa SMP Permata Bangsa Binjai Juara OSN Nasional, Wakili Indonesia ke Rusia
Berita ini 28 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 18:04 WIB

STMIK Kaputama Salurkan Bantuan Rp20 Juta untuk Korban Banjir di Tanjung Pura

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:01 WIB

Rekanan Protes, Kepsek SDN 40 Kutambaru Beri Klarifikasi..

Kamis, 27 November 2025 - 17:13 WIB

Ambia Pane Soroti Dugaan Monopoli Proyek Disdik Binjai: “Ini Sudah Jadi Ajang Bagi-Bagi Kue Pejabat”

Kamis, 27 November 2025 - 11:23 WIB

Banjir Meluas di Kabupaten Langkat, Dinas Pendidikan Resmi Liburkan Sekolah

Sabtu, 22 November 2025 - 11:35 WIB

Meriahkan HGN 2025: Ribuan Guru di Langkat Ikut Gerak Jalan Santai

Berita Terbaru