Langkat – Metrolangkat.com
Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat kembali menjadi sorotan publik. Setelah sebelumnya beberapa kebijakan dan kinerja dinas ini dikritik ASN dan masyarakat, kini muncul kabar tak sedap mengenai perilaku salah satu pejabatnya.
Informasi yang beredar menyebutkan, Sekretaris Dinas Pendidikan Langkat berinisial RG, yang juga pernah menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kadis Pendidikan, dikabarkan jarang masuk kantor dan tak disiplin menjalankan tugas.
Beberapa sumber internal ASN di lingkungan Dinas Pendidikan mengungkapkan, RG tidak pernah mengikuti apel pagi sejak Maret hingga Oktober 2025, termasuk pada upacara HUT RI 17 Agustus lalu.
“Kalaupun datang, cuma sebentar. Hitungan menit lalu keluar lagi,” ujar salah satu staf yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (5/10/2025).
Kunjungan Tanpa Surat Tugas dan Dugaan Gratifikasi
Tak hanya soal kehadiran, isu lain yang beredar menyebut RG kerap melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah tanpa surat tugas resmi dari pimpinan. Dalam kunjungan itu, diduga terjadi praktik gratifikasi dari kepala sekolah tingkat SD dan SMP.
“Sudah beberapa kepala sekolah mengaku memberi uang saat beliau datang. Katanya takut nanti susah kalau tak dikasih,” ungkap sumber lain yang juga pejabat di lingkungan dinas tersebut.
Beberapa pengakuan kepala sekolah yang diterima redaksi menyebut, RG diduga meminta sejumlah uang saat melakukan kunjungan lapangan, bahkan menakuti-nakuti kepala sekolah agar memberi uang “terima kasih”.
Uang “Teken” dan Pemerasan Proyek
Tak berhenti di situ, RG juga disebut-sebut meminta uang “teken” kepada pihak tertentu setiap kali menandatangani berkas pencairan proyek di lingkungan Dinas Pendidikan.
Selain itu, muncul pula dugaan pemerasan terhadap seorang pihak bernama Misno Sumono, dengan nilai mencapai Rp3 juta.
Meski bukti awal berupa pengakuan sejumlah kepala sekolah dan saksi internal dikabarkan telah beredar, namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak RG maupun Dinas Pendidikan Langkat.
Publik Minta Bupati Langkat Turun Tangan
Sejumlah kalangan ASN dan pemerhati pendidikan mendesak Bupati Langkat H. Syah Afandin untuk segera mengevaluasi kinerja dan integritas pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan.
Mereka menilai, isu semacam ini jika dibiarkan akan merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah, khususnya dalam sektor pendidikan.
“Kalau benar informasi ini, harus ada tindakan tegas. Jangan sampai pejabat seenaknya bermain di dunia pendidikan,” ujar salah satu aktivis pendidikan di Stabat.
Sementara itu, secara terpisah, Minggu (5/10/2025) sore, Sekretaris Dinas Pendidikan Langkat RG yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait tudingan dan informasi ini, belum memberikan jawaban hingga berita ini diterbitkan.
Upaya konfirmasi ini dilakukan guna menjaga asas keseimbangan dan keberimbangan berita sesuai kode etik jurnalistik.
Catatan Redaksi:
Berita ini disusun berdasarkan informasi dan pengakuan sejumlah sumber yang diverifikasi secara terbatas. Semua pihak yang disebut dalam berita ini berhak memberikan klarifikasi atau hak jawab sebagaimana diatur dalam UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.(Red)