Binjai – metrolangkat.com
Dugaan praktik monopoli proyek dan bancakan anggaran kembali mencuat di tubuh Dinas Pendidikan Kota Binjai. Salah seorang tokoh pemuda Binjai, Ambia Pane, angkat suara menyoal derasnya kabar bahwa sejumlah paket rehabilitasi dan pengadaan di Disdik Binjai diduga dikendalikan oleh oknum pejabat beserta keluarganya.
Ambia menegaskan, informasi yang ia terima bahkan menyebut sebagian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terang-terangan menyatakan bahwa proyek dengan sistem Penunjukan Langsung (PL) sudah “menjadi milik” Wakil Wali Kota maupun keluarga Wali Kota Binjai.
“Jika benar, ini sangat miris. PPK seperti menikmati hasil suap-menyuap dan gratifikasi, baik dari pemborong maupun dari Wali Kota atau Wakil Wali Kota. Kok seperti jadi ajang bagi-bagi kue?” tegas Ambia Pane, Kamis (27/11) sore.
Sebagai tokoh pemuda, Ambia memastikan dirinya memiliki bukti lengkap terkait dugaan tersebut. Ia menyebut pihaknya akan segera melakukan investigasi terhadap seluruh paket proyek—baik yang selesai maupun yang masih dalam proses.
“Bukti kita sudah lengkap. Kita tidak tinggal diam. Kami akan turun menelusuri semuanya,” ujarnya dengan nada kecewa.
Lebih jauh, Ambia bahkan meyakini adanya praktik jual beli proyek yang sudah lama mengakar di lingkungan Dinas Pendidikan Binjai.
Ia menuding hingga kini masih ada upaya penarikan uang dari para rekanan, yang pada akhirnya mencoreng dunia pendidikan.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung beredarnya informasi mengenai seorang pria berinisial IBZ, yang disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Wakil Wali Kota Binjai.
IBZ diduga menarik sejumlah uang dari perusahaan penyedia buku untuk mengatur main Dana BOS.
“Salah satu penerbit mengaku sudah menyerahkan uang Rp50 juta kepada IBZ untuk diberikan kepada salah satu pejabat agar bisa meloloskan penerbit ke omset yang disepakati,” ungkap Ambia.
Melihat indikasi kuat adanya gratifikasi dan praktik gelap dalam pengelolaan dana serta proyek pendidikan, Ambia berjanji akan membongkar tuntas dugaan penyimpangan di Dikdas & GTK, manajemen Dana BOS, hingga penunjukan proyek.
“Kami menduga ini melibatkan oknum kabid, bahkan bisa saja aliran ini sampai ke pimpinan. Kami akan bongkar semuanya,” tegasnya menutup pernyataan.(Kus)
















