Binjai – METROLANGKAT.COM
Peredaran narkoba di Kota Binjai dan wilayah pinggirannya makin merajalela. Dua lokasi yang diduga kuat menjadi barak sabu terbesar kini jadi sorotan dan sumber keresahan warga.

Lokasi pertama berada di Jalan Samanhudi, Kecamatan Binjai Selatan, disebut-sebut dikelola oleh seorang pria berinisial K.
Sementara lokasi kedua berada di areal Eks PTPN II, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, yang kabarnya dikuasai oleh UG.
Kedua tempat ini diduga menjadi pusat transaksi dan pesta narkoba yang sudah lama beroperasi tanpa tersentuh hukum.
Warga Binjai mendesak Polres Binjai untuk segera menggerebek dan membakar lokasi barak narkoba tersebut. Aktivitas di sana disebut sudah sangat meresahkan dan mengancam generasi muda.
“Udah parah kali sekarang. Katanya dulu udah sempat ditutup, tapi sekarang malah ramai lagi.
Malam-malam itu kayak tempat pesta narkoba, bebas kali,” ujar Syahril, warga Binjai Selatan, Sabtu (18/10).
Menurut informasi yang dihimpun wartawan, omzet penjualan sabu di dua lokasi itu mencapai ratusan juta rupiah per bulan.
Para pengguna bahkan bisa menyewa bong (alat hisap) dan mengonsumsi narkoba di bilik-bilik yang disediakan.
Lebih memprihatinkan lagi, warga sering melihat anak-anak di bawah umur keluar-masuk ke dalam barak tersebut.
Fenomena ini membuat masyarakat kian geram karena khawatir akan masa depan generasi muda.
Meski beberapa kali digerebek, lokasi-lokasi itu terkesan kebal hukum. Setelah penggerebekan, para bandar kembali beroperasi seperti tak tersentuh aparat.
Warga pun mempertanyakan komitmen dan efektivitas penegakan hukum di wilayah itu.
“Masak polisi gak tau ada barak besar kayak gitu. Kan ada Bhabinkamtibmas di tiap kelurahan. Jarum jatuh aja harusnya mereka tau, apalagi barak sabu,” kesal warga lainnya.
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga bernama Dewi bahkan mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa bila aparat tak segera menutup lokasi tersebut.
“Narkoba ini biang kejahatan. Begal, maling, perampokan — semua karena narkoba. Kalau polisi diam saja, kami emak-emak siap turun ke jalan!” tegasnya.
Masyarakat berharap Kapoldasu dan Kapolres Binjai segera turun tangan untuk menutup permanen kedua barak narkoba tersebut.
Mereka ingin Binjai kembali aman dan terbebas dari jerat narkoba yang sudah dianggap merusak tatanan sosial kota.(upek)



					






						
						
						
						
						









