Bayi Perempuan Meninggal Akibat Kedinginan di Gaza

- Kontributor

Sabtu, 21 Desember 2024 - 07:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bayin perempuan di Gaza meninggal kedinginan

i

Bayin perempuan di Gaza meninggal kedinginan

Jakarta – METROLANGKAT.COM

Agresi brutal dan pengepungan Israel masih terus berlangsung sementara musim dingin menyelimuti Jalur Gaza. Seorang bayi perempuan dilaporkan meninggal di tenda pengungsian akibat kedinginan.

Aljazirah pada Jumat mengutip media Pusat Informasi Palestina melaporkan kematian seorang bayi perempuan Palestina bernama Aisha Adnan Sufyan al-Qassas di Gaza selatan karena cuaca dingin. Outlet media tersebut mempublikasikan tautan di X yang memperlihatkan wajah mungil anak meninggal yang dibungkus kain putih. Sedangkan Quds News Network melansir bahwa usia bayi itu baru 20 hari.

Keluarga bayi tersebut tinggal di dalam tenda di daerah al-Mawasi dekat kota Khan Younis, tempat para anggotanya pindah setelah tentara Israel menghancurkan rumah mereka di daerah tak dikenal lainnya di Jalur Gaza, kata laporan itu.

Puluhan ribu warga sipil terjebak di selatan Jalur Gaza dalam kondisi bencana kemanusiaan setelah melarikan diri dari bagian utara Gaza karena pemboman dan operasi darat Israel yang terus menerus. Banyak dari mereka yang tinggal di tenda darurat yang tidak mampu menghadapi suhu musim dingin.

Lembaga PBB UNICEF mengatakan anak-anak di Gaza “kedinginan, sakit dan trauma”. Sementara 96 persen perempuan dan anak-anak tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dasar mereka.

“Gaza menjadi salah satu tempat yang paling memilukan di dunia bagi para aktivis kemanusiaan. Setiap upaya kecil untuk menyelamatkan nyawa anak-anak akan hancur karena kerusakan yang parah,” kata Rosalia Bollen, spesialis komunikasi UNICEF, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :  Israel Hancurkan Situs Bersejarah yang Berusia 2.100 Tahun di Lebanon

Keluarga Palestina berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan diri saat mengungsi di sebuah bangunan yang rusak, di Khan Yunis, Gaza, Rabu (4/12/2024).

Sejumlah keluarga Palestina mengungsi di reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan Israel. Mereka harus berjuang melawan kondisi cuaca dingin dan krisis pangan. – (Doaa Albaz/Anadolu)

“Selama lebih dari 14 bulan, anak-anak berada di ambang mimpi buruk ini, dengan lebih dari 14.500 anak dilaporkan meninggal, ribuan lainnya terluka.” Bollen menambahkan bahwa di tengah musim perayaan, ketika keluarga merayakan “kebersamaan”, kenyataan yang dihadapi anak-anak di Gaza adalah “ketakutan, kekurangan dan penderitaan yang tak terbayangkan”.

“Musim dingin kini telah turun di Gaza. Anak-anak kedinginan, basah, dan bertelanjang kaki. Banyak yang masih mengenakan pakaian musim panas. Dengan hilangnya gas untuk memasak, banyak yang mencari sisa-sisa plastik di balik reruntuhan untuk dibakar,” kata Bollen, seraya menambahkan bahwa pada bulan November, rata-rata 65 truk bantuan memasuki Gaza, dibandingkan dengan 500 truk setiap hari sebelum perang.

Berbicara dari Nuseirat di Gaza tengah, petugas darurat UNRWA Louise Wateridge mengatakan bantuan sangat dibutuhkan di daerah kantong tersebut untuk mendukung orang-orang yang berulang kali terpaksa mengungsi akibat serangan Israel yang tidak memiliki perlindungan dari dingin dan hujan.

Baca Juga :  Usai Tewasnya Pemimpin Hamas, Hizbullah Umumkan Perang Fase Baru

“Dunia tidak melihat apa yang terjadi dengan orang-orang ini – tidak mungkin bagi keluarga untuk berlindung dalam kondisi seperti ini,” kata Wateridge, ketika hujan lebat diperkirakan akan melanda Gaza pada Jumat malam.

“Kebanyakan orang hidup di bawah kain. Mereka bahkan tidak memiliki bangunan kedap air dan 69 persen bangunan di sini telah rusak atau hancur. Tidak ada tempat bagi orang-orang untuk berlindung dari unsur-unsur ini.”

Dia mengatakan bahwa kondisi mengerikan di Gaza terus memburuk.

“Seluruh komunitas di sini sekarang menjadi kuburan,” katanya.

“Lebih dari 2 juta orang terjebak. Mereka tidak bisa melarikan diri. Dan orang-orang terus kekurangan kebutuhan dasar, dan rasanya setiap jalan yang mungkin Anda ambil di sini mengarah pada kematian.” (rel/rol)

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pasukan IDF Kocar-Kacir Diserang Hewan Buas
Akibat Gerakan Boikot, KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan
PM Malaysia Bertemu Presiden Prabowo, Bahas Ini
Meninggalnya Qari di Masjid Aceh saat Baca Surat Al-Isra Ayat 1 jadi Sorotan Media Arab
TOK! Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata
Donald Trump Ancam Nerakakan Gaza Lalu Los Angeles Terbakar, Ini Kata Ulama
Kepala WHO Nyaris Kena Hantam Bom Israel
Memanas! Israel Bombardir Yaman, Rudal Bandara-Pelabuhan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 18:55 WIB

Pasukan IDF Kocar-Kacir Diserang Hewan Buas

Senin, 10 Februari 2025 - 10:45 WIB

Akibat Gerakan Boikot, KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan

Selasa, 28 Januari 2025 - 19:15 WIB

PM Malaysia Bertemu Presiden Prabowo, Bahas Ini

Selasa, 28 Januari 2025 - 08:00 WIB

Meninggalnya Qari di Masjid Aceh saat Baca Surat Al-Isra Ayat 1 jadi Sorotan Media Arab

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:00 WIB

TOK! Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata

Berita Terbaru