Akibat Gerakan Boikot, KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan

- Kontributor

Senin, 10 Februari 2025 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – METROLANGKAT.COM

Is Gida, mantan operator KFC dan Pizza Hut di Turki, telah mengajukan kebangkrutan, dengan alasan hutang sebesar 214 juta dolar AS (sekitar Rp 3,3 triliun). Langkah ini dilakukan setelah Yum! Brands mengakhiri perjanjian waralabanya dengan perusahaan tersebut pada 8 Januari 2025 lalu.

Keruntuhan ini, dikutip dari Middle East Monitor, Senin (10/2/2025), telah menyebabkan penutupan 537 restoran dan hilangnya sekitar 7.000 pekerjaan. Daily Sabah melaporkan bahwa banyak karyawan yang diberhentikan tanpa menerima gaji mereka, yang memicu protes di Istanbul, Ankara, dan Izmir.

Abdurrahim Seven, seorang manajer di salah satu dari 283 restoran KFC di negara tersebut, mendesak Yum! Brands David Gibbs dan CEO KFC yang baru, Scott Mezvinsky, untuk mengatasi masalah ini dalam sebuah postingan di LinkedIn pada hari Selasa.

“Kami, ribuan karyawan, masih mengharapkan berita positif dari Yum! Brands. Mengenai operasi Türkiye, kami tidak menyuruh Anda untuk datang atau pergi-kami hanya ingin pernyataan yang jelas sehingga kami dapat merencanakan hidup kami dengan baik,” tulis Seven.

“Sekarang setelah menjadi berita, saya dapat dengan jelas mengatakan bahwa kenyataan yang kami hadapi saat ini adalah utang miliaran lira Turki, barang tidak bergerak perusahaan yang disita oleh bank dan lembaga negara, termasuk pabrik-pabrik kami, dan semua tabungan saya yang saya jaminkan,” ujar CEO Is Gida, Ilkem Sahin, dalam sebuah pernyataan pada awal pekan ini.

Yum! Brands menyebutkan ketidakpatuhan terhadap perjanjian waralaba sebagai alasan pemutusan hubungan. Sebelum pemutusan hubungan, Yum! Brands telah bekerja sama dengan Is Gida selama beberapa bulan “untuk memberikan bantuan dan menyelesaikan masalah-masalah utama,” tetapi Is Gida pada akhirnya tidak dapat mempertahankan kepatuhan terhadap standar perusahaan, ujar Chris Turner, Kepala Keuangan dan Waralaba Perusahaan.

Penutupan ini terjadi di tengah boikot yang lebih luas terhadap merek-merek Barat di Turki dan wilayah yang lebih luas karena hubungan mereka dengan Israel, yang telah menewaskan lebih dari 47 ribu orang di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Baca Juga :  Yahya Sinwar Meninggal, HAMAS: Tak Akan Lepaskan Sandera Israel

Sementara itu, Yum! Brands melaporkan hasil keuangan yang kuat, membukukan laba bersih sebesar 1,49 miliar dolar AS untuk 2024, mendorong sahamnya naik lebih dari 8 persen di Bursa Efek New York.

Menurut BDS, penyebaran boikot terhadap perusahaan Israel dan multinasional yang terlibat dapat menjadi efektif jika dilakukan secara strategis.

Menurut BDS Movement, aksi boikot ini sangat berdampak langsung pada perekonomian Israel. Misalnya saja yang pernah terjadi pada 2014 lalu, akibat gerakan boikot, investasi asing langsung ke Israel turun 46 persen dibandingkan 2013.

Begitu pula dengan aksi boikot kali ini, BDS Movement berharap, aksi kali ini pun dapat mengakhiri semua keterlibatan negara, perusahaan, dan kelembagaan dengan rezim genosida Israel lebih mendesak dari sebelumnya.

Berikut ini sembilan dampak nyata perang dan boikot bagi negara Zionis Israel:

  1. Menurut Mizrahi-Tefahot, pemberi pinjaman utama Israel, Pemerintah Israel kehilangan 2,5 miliar dolar (Rp 39,6 triliun) setiap bulan
  2. Menurut Bank Hapoalim, biaya ekonomi akibat konflik akan mencapai 27 miliar shekel atau setara Rp 106 trilliun Bank Sentral Israel mengatakan, perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza menelan biaya sekitar 210 miliar shekel atau 58 miliar dolar AS (setara Rp 897,3 triliun)
  3. Setengah dari 500 perusahaan teknologi tinggi yang disurvei, melaporkan pembatalan atau penundaan perjanjian investasi. Saham-saham Israel mengalami kinerja terburuk di dunia sejak pertempuran meletus
  4. Indeks utama di Tel Aviv turun 15 persen dalam dolar, setara dengan hampir 25 miliar dolar AS
  5. Akibat perang, Gubernur Bank of Israel Amir Yaron, mengatakan, Israel mengalami defisit 4,2 persen pada 2023 dan proyeksi 6,6 persen pada 2024, namun terdapat risiko besar jika konflik berkepanjangan
  6. Anggaran belanja negara berpotensi kembali meningkat 12,84 miliar dollar AS (Rp 199,89 triliun)
  7. Hal ini disertai penurunan pendapatan sebesar 9,36 miliar dollar AS (Rp 145,72 triiliun)
  8. Naama Zedakihu, pemilik dua restoran di Modi’in, sebuah kota antara Yerusalem dan Tel Aviv, akan memberhentikan 70 karyawannya, karena sepinya restoran
  9. Menurut Bank Leumi yang berbasis di Tel Aviv, penurunan pembelian dengan kartu kredit lebih buruk dibandingkan apa yang dialami Israel pada puncak pandemi Covid-19 pada 2020.
Baca Juga :  71 Warga Kongo Meninggal Akibat Penyakit Serius, Gejalanya Mirip Flu

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina.

Dalam fatwanya, MUI mengharamkan sikap mendukung agresi Israel terhadap Palestina. MUI juga mengharamkan mendukung pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung.

Berikut ini pendapat ulama tentang haramnya bermuamalah atau berinteraksi dengan pihak yang memerangi umat Islam, dikutip dari dalil dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023:

Pertama, pendapat Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim 11/40:

وقد أجمع المسلمون على جواز معاملة أهل الذمة وغيرهم من الكفار إذا لم يتحقق تحريم ما معه لكن لا يجوز للمسلم أن يبيع أهل الحرب سلاحا وآلة حرب ولا يستعينون به في اقامة دينهم

“Telah ijma atau sepakat seluruh umat Islam keharusan urusan dengan ahli zimmah dan lain-lain orang kafir selagi mana (urusniaga itu) tidak jatuh dalam perkara haram. Tetapi umat Islam tidak boleh (haram) menjual senjata kepada musuh Islam yang sedang memerangi Islam, dan tidak boleh juga membantu mereka dalam menegakkan agama mereka.”

Kedua, pendapat Sayyid ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin Husain bin ‘Umar Ba ‘Alawi al-Hadhrami dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin/ 260:

وإن ظن أنه يستعمله في حرام كالحرير للبالغ ، ونحو العنب للسكر ، ، والسلاح لقطع الطريق والظلم ، والأفيون والرقيق للفاحشة والحشيشة وجوزة الطيب لاستعمال المخدّر حرمت هذه المعاملة …..

“Jika dia berpikir bahwa dia menggunakannya untuk keharaman, seperti sutra untuk orang dewasa, anggur untuk mabuk, budak untuk amoralitas, senjata untuk membegal/ merampok dan kezaliman, opium, ganja dan pala untuk dijadikan narkotika, maka semua itu diharamkan.”

Ketiga, pendapat Sayyid Ramadhan al-Buthi dalam fatwa-fatwanya:

يَجِبُ وُجُوْبًا عَيْنِيًّا مُقَاطَعَةُ الْأَغْذِيَةِ وَالْبَضَائِعِ الأَمْرِيكِيَّةِ وَالْإِسْرَائِلِيَّةِ أَيْضًا، إِذْ هُوَ الْجِهَادُ الَّتِي يَتَسَنَّى لِكُلِّ مُسْلِمِ الْقِيَامُ بِهِ فِي مُوَاجَهَةِ الْعُدْوَانِ الإِسْرَائِلي (مع الناس مشورات وفتاوى للشيخ الشهيد الدوكتو سعيد رمضان البوطي ص 52)

“Wajib ain untuk memboikot makanan dan produk dagang Amerika dan Israel, karena ini termasuk jihad yang mudah dilakukan bagi setiap orang Islam untuk menghadapi agresi dari Israel.”

Sumber Berita: republika

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pasukan IDF Kocar-Kacir Diserang Hewan Buas
PM Malaysia Bertemu Presiden Prabowo, Bahas Ini
Meninggalnya Qari di Masjid Aceh saat Baca Surat Al-Isra Ayat 1 jadi Sorotan Media Arab
TOK! Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata
Donald Trump Ancam Nerakakan Gaza Lalu Los Angeles Terbakar, Ini Kata Ulama
Kepala WHO Nyaris Kena Hantam Bom Israel
Memanas! Israel Bombardir Yaman, Rudal Bandara-Pelabuhan
Bayi Perempuan Meninggal Akibat Kedinginan di Gaza
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 18:55 WIB

Pasukan IDF Kocar-Kacir Diserang Hewan Buas

Senin, 10 Februari 2025 - 10:45 WIB

Akibat Gerakan Boikot, KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan

Selasa, 28 Januari 2025 - 19:15 WIB

PM Malaysia Bertemu Presiden Prabowo, Bahas Ini

Selasa, 28 Januari 2025 - 08:00 WIB

Meninggalnya Qari di Masjid Aceh saat Baca Surat Al-Isra Ayat 1 jadi Sorotan Media Arab

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:00 WIB

TOK! Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata

Berita Terbaru