Donald Trump Bertemu Joe Biden di Gedung Putih

- Kontributor

Jumat, 15 November 2024 - 11:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden terpilih AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih hari Rabu (13/11)

i

Presiden terpilih AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih hari Rabu (13/11)

Jakarta – METROLANGKAT.COM

Presiden terpilih AS Donald Trump kembali ke Washington pada hari Rabu (13/11) dan untuk pertama kalinya dalam empat tahun mendatangi Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden yang akan mengakhiri jabatannya.

Biden mengundang Trump untuk melakukan kunjungan yang sudah menjadi tradisi – yang mempertunjukkan pengalihan kekuasaan secara damai dalam demokrasi Amerika pada 20 Januari mendatang antara pemimpin yang berkuasa dan kepala eksekutif yang baru.

Keduanya, yang duduk di depan perapian yang menyala di kantor presiden di Ruang Oval, saling berbasa-basi.

“Saya menantikan transisi yang lancar dan kita akan bicarakan sebagian hal itu hari ini,” kata Biden.

“Terima kasih banyak,” balas Trump. “Politik itu sulit dan dalam banyak kasus politik bukan hal yang terlalu menyenangkan. Dunia menyenangkan sekarang ini dan saya sangat menghargai transisi yang begitu lancar – ini akan berlangsung selancar mungkin – dan saya sangat menghargai itu, Joe. Terima kasih.”

“Sama-sama,” balas Biden.

Ibu negara Jill Biden bergabung dengan suaminya dalam menyambut presiden terpilih saat ia tiba di Gedung Putih. Gedung Putih mengatakan Jill Biden memberi Trump surat yang ditulis tangan untuk istri Trump, Melania, dan menyatakan kesiapan timnya untuk membantu transisi itu.

Mantan ibu negara Melania, yang tinggal di Gedung Putih dari 2017 hingga 2021 selama masa jabatan kepresidenan pertama suaminya, tidak menemani Trump ke Washington dan belum mengindikasikan apakah ia berencana untuk pindah ke Gedung Putih lagi pada waktu Trump menjabat.

Joe Biden, seorang Demokrat yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, telah berupaya mengalahkan Trump dari partai Republik untuk kedua kalinya. Tetapi Biden mengakhiri kampanyenya pada Juli lalu setelah tampil sangat buruk dalam debat melawan Trump. Biden segera mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya. Namun, Trump merebut seluruh tujuh negara bagian kunci dalam pemilu pekan lalu dan mengalahkannya dengan mudah.

Baca Juga :  Barack Obama: A Legacy of Progress and Change

Sewaktu Biden mengalahkan Trump pada 2020, Trump tidak mengirimkan undangan ke Gedung Putih untuk bertemu dengannya menjelang pelantikan dan kemudian meninggalkan Washington dua jam sebelum pengambilan sumpah jabatan Biden di anak tangga gedung parlemen AS, Capitol.

Trump, yang hingga hari ini mengklaim secara keliru bahwa ia kalah dalam pemilu 2020 karena kecurangan suara, adalah presiden pertama yang tidak menyaksikan pelantikan penggantinya setelah Andrew Johnson yang melewatkan upacara pelantikan Ulysses S. Grant pada 1869. Biden mengatakan ia berencana akan menyaksikan pelantikan Trump.

Trump juga bertemu dengan para anggota DPR dari partai Republik. Partai ini menguasai mayoritas tipis di majelis itu di Kongres yang sekarang ini, Republik hampir menguasai mayoritas tipis di Kongres yang akan dilantik pada 3 Januari, tetapi hasil pemilu untuk lebih dari selusin kursi DPR masih belum bisa dipastikan pemenangnya.

Pemerintahan Mendatang

Trump bertindak cepat mengisi pemerintahan barunya dengan para pejabat dari partai Republik yang paling loyal secara politik kepadanya selama empat tahun ia tidak menjabat. Ia telah berusaha mengisi beberapa posisi keamanan nasional dan pertahanan yang penting. Di antaranya adalah Pete Hegseth, pembawa acara di Fox News dan veteran perang di Irak dan Afghanistan, untuk menjadi menteri pertahanannya.

Baca Juga :  Donald Trump Ancam Nerakakan Gaza Lalu Los Angeles Terbakar, Ini Kata Ulama

Pilihan Hegseth tersebut di luar norma dari mereka yang biasanya ditunjuk sebagai pemimpin Pentagon. Tetapi ia adalah pendukung vokal Trump selama masa jabatan pertamanya, mengusung agendanya “America First” atau “Dahulukan Amerika” yang mencoba menarik pasukan AS dari luar negeri dan kerap membela veteran perang yang dituduh melakukan kejahatan perang.

Trump juga telah mengumumkan Gubernur South Dakota Kristi Noem sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri, memilih John Ratcliffe sebagai direktur CIA dan menurut berbagai laporan, menetapkan Senator Florida Marco Rubio sebagai menteri luar negerinya.

Rubio maupun Noel masuk daftar mereka yang mungkin menjadi calon wakil presiden Trump beberapa bulan silam. Meskipun Trump kemudian memilih JD Vance, Senator Ohio yang baru pertama kali menjabat dan kini menjadi wakil presiden terpilih, untuk menjadi pasangannya dalam pemilihan presiden lalu, Rubio maupun Noem tetap menjadi pendukung setia Trump sewaktu ia menang pemilu.

Ratcliffe adalah direktur intelijen nasional keenam AS, yang menjabat selama delapan bulan pada masa pemerintahan Trump setelah proses pengukuhannya yang sulit.

Trump juga mengumumkan bahwa pengusaha miliarder Elon Musk serta pengusaha dan mantan kandidat presiden dari partai Republik Vivek Ramaswamy akan memimpin apa yang disebut Trump sebagai Departemen Efisiensi Pemerintah. Pengumuman itu menyebutkan bahwa mereka akan memberi nasihat dan panduan “untuk mendorong reformasi struktural skala besar” pada pemerintah federal.

Singkatan untuk badan baru itu, DOGE, merupakan penghormatan untuk mata uang kripto favorit Musk, dogecoin. (rel)

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pasukan IDF Kocar-Kacir Diserang Hewan Buas
Akibat Gerakan Boikot, KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan
PM Malaysia Bertemu Presiden Prabowo, Bahas Ini
Meninggalnya Qari di Masjid Aceh saat Baca Surat Al-Isra Ayat 1 jadi Sorotan Media Arab
TOK! Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata
Donald Trump Ancam Nerakakan Gaza Lalu Los Angeles Terbakar, Ini Kata Ulama
Kepala WHO Nyaris Kena Hantam Bom Israel
Memanas! Israel Bombardir Yaman, Rudal Bandara-Pelabuhan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 18:55 WIB

Pasukan IDF Kocar-Kacir Diserang Hewan Buas

Senin, 10 Februari 2025 - 10:45 WIB

Akibat Gerakan Boikot, KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan

Selasa, 28 Januari 2025 - 19:15 WIB

PM Malaysia Bertemu Presiden Prabowo, Bahas Ini

Selasa, 28 Januari 2025 - 08:00 WIB

Meninggalnya Qari di Masjid Aceh saat Baca Surat Al-Isra Ayat 1 jadi Sorotan Media Arab

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:00 WIB

TOK! Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata

Berita Terbaru