Binjai – METROLANGKAT.COM
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang dijadwalkan pada 27 November mendatang, tinggal menghitung hari.
Masing masing pasangan calon pun mulai gencar dan semakin meningkatkan pergerakan untuk menghimpun kekuatan massa. Tingginya intensitas politik yang dilakukan dengan berbagai cara, mulai terlihat dan dapat dirasakan oleh berbagai kalangan.
Di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara, bantuan sosial dari Pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) diduga menjadi ajang politik. Gerakan politik yang menyasar masyarakat kalangan bawah ini terpantau mulai berdampak.
Hal tersebut terlihat dari pengakuan ratusan masyarakat Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, saat menghadiri kampanye tatap muka paslon 02, Zainuddin Purba-Hendro Susanto, Selasa (22/10) kemarin.
Dalam kampanye itu, Zainuddin menyampaikan di hadapan ratusan masyarakat terkait oknum Kepling yang diduga turut serta dalam pemenangan salah satu paslon Walikota dan Wakil Walikota.
Dia menghimbau agar masyarakat tidak percaya dengan isu yang disebar oleh oknum Kepling.
“Jangan percaya dan jangan takut, jika ada Kepling yang mengatakan PKH dihapus karena tidak memilih salah satu calon Walikota sesuai arahannya, itu bohong. Laporkan kepada kami, biar sama sama kita datangi keplingnya,” tegas Pak Uda, sapaan akrab Zainuddin Purba.
Apa yang disampaikan Pak Uda disambut antusias ratusan warga. Mereka seakan sudah merasakan tekanan dari oknum Kepling nakal yang dimaksud.
“Ya, betul Pak Uda,” teriak ratusan masyarakat yang didominasi kaum ibu ibu itu sambil memberikan tepuk tangan atas statemen tersebut.
Kemudian, Pak Uda memberikan penjelasan terkait PKH. Menurutnya, dihapus atau tidak dihapus PKH bukan kewenangan Kepling. Semua itu merupakan urusan Pemerintah pusat.
“Insya Allah jika kami diamanahkan memimpin kota ini, PKH akan kita tata dengan baik. Karena banyak masyarakat yang berhak menerima tetapi tidak dapat PKH dan begitu sebaliknya,” papar Pak Uda.
Karena itu, sebut Pak Uda, masyarakat jangan takut dengan intimidasi oknum Kepling.
“Hari ini kita lawan tindakan itu. Bilang sama mereka, kita masyarakat yang cerdas dan hari ini kami tidak bisa dibodohi,” tegas Pak Uda dan disambut yel yel dukungan oleh masyarakat.
Selain menyampaikan soal PKH, Pak Uda juga menyampaikan soal pemberantasan narkoba, serta menjaga masyarakat khususnya anak anak dengan membuat jam malam.
“Insya Allah jika kami jadi pemimpin kota ini, jam malam kita berlakukan. Kita kedepankan dialog dengan masyarakat. Jika sepakat jam malam sampai pukul 22:00 Wib, maka kita buat aturannya,” urainya.
“Jika ada anak anak berada di luar rumah saat lewat jam malam, akan kita tertibkan. Ini menjaga dari hal hal yang tidak kita inginkan bersama. Semoga cita cita kita menciptakan kota yang benar-benar religius dan mencintai agama terwujud. Semua ada di tangan masyarakat pada 27 November mendatang,” demikian ungkap Pak Uda. (*)