Mahasiswa Sumut Pro Rakyat Tuntut Reforma Agraria dan Penutupan PLTMH Aek Silang II

- Kontributor

Senin, 22 September 2025 - 21:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Medan – METROLANGKAT.COM

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara Pro Rakyat (GMNI, KAMMI, dan GMKI Sumatera Utara) menggelar aksi unjuk rasa di Kota Medan, Senin (22/9/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional.

Dengan mengusung tema “Wujudkan Reforma Agraria Sejati”, massa aksi menyuarakan keprihatinan atas mandeknya pelaksanaan reforma agraria dan masih maraknya konflik pertanahan yang merugikan petani serta masyarakat adat di Sumatera Utara.

Salah satu fokus aksi adalah penolakan terhadap operasional PLTMH Aek Silang II milik PT Bakara Energi Lestari di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Aliansi menilai perusahaan tersebut gagal memenuhi kewajiban kepada rakyat, bahkan dituding merugikan kehidupan petani dan merusak lingkungan sekitar.

Baca Juga :  Dugaan Penyimpangan Anggaran di Dinas Peternakan dan Pertanian Langkat: Bantuan Ternak Tidak Sesuai Spesifikasi

“Kasus PLTMH Aek Silang II adalah bukti nyata bagaimana investasi seringkali datang dengan mengorbankan kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan. Negara tidak boleh diam,” tegas salah seorang orator aksi.

Empat Tuntutan Utama

Dalam aksinya, mahasiswa menyampaikan empat poin tuntutan kepada pemerintah:

1. Periksa dan adili PT Bakara Energi Lestari terkait kewajiban dan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat, khususnya petani Humbang Hasundutan.

2. Tutup PLTMH Aek Silang II yang dinilai meresahkan dan merugikan warga sekitar.

3. Tuntaskan konflik agraria di Sumatera Utara, dengan mengedepankan kepentingan petani dan masyarakat adat.

Baca Juga :  Antisipasi 3C, Kodim dan Polres Binjai Tingkatkan Patroli Malam

4. Sahkan RUU Masyarakat Adat sebagai bentuk pengakuan hak konstitusional, serta dorong pembentukan Satgas Reforma Agraria Nasional untuk mempercepat penyelesaian konflik dan redistribusi tanah yang adil.

Aliansi menegaskan, peringatan Hari Tani Nasional sekaligus lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960 seharusnya menjadi momentum bagi negara untuk menegakkan keadilan agraria.

Namun kenyataannya, konflik agraria di Sumut dinilai masih jauh dari selesai.

“Kami berdiri bukan hanya sebagai mahasiswa, tapi sebagai penyambung lidah rakyat tertindas.

Aksi hari ini adalah peringatan keras bahwa mahasiswa bersama rakyat tidak akan berhenti melawan penindasan dan perampasan ruang hidup,” tutup aliansi. (Arif)

 

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

“Kesaksian di Tipikor Ungkap Fee Proyek, Deni Turio Tetap Kebal di PUPR Langkat”
Polda Sumut Latihan Gabungan Penanganan Unjuk Rasa: Tegas, Terukur, dan Humanis
Massa BAPERA Geruduk Kantor Bupati Langkat, Ancam Turunkan 5.000 Orang Jika Tuntutan Tak Dipenuhi
Aksi Damai di DPRD Langkat Berjalan Kondusif, NasDem Apresiasi Sinergi TNI-Polri
Geger! Wanita Asal Jakarta Ditemukan Tewas di Kamar Kos Binjai
Diduga Karena Bullying, Siswa SMK Negeri 1 Binjai Nekat Minum Pertalite
Ricuh di DPRD Sumut, Sejumlah Polisi Terluka Saat Amankan Aksi Massa
Ribuan Kader Padati Deklarasi, KOMBAT Restorasi Indonesia Hadirkan Energi Baru di Sumut
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 September 2025 - 21:03 WIB

Mahasiswa Sumut Pro Rakyat Tuntut Reforma Agraria dan Penutupan PLTMH Aek Silang II

Senin, 22 September 2025 - 13:27 WIB

“Kesaksian di Tipikor Ungkap Fee Proyek, Deni Turio Tetap Kebal di PUPR Langkat”

Selasa, 16 September 2025 - 18:03 WIB

Polda Sumut Latihan Gabungan Penanganan Unjuk Rasa: Tegas, Terukur, dan Humanis

Senin, 15 September 2025 - 20:45 WIB

Massa BAPERA Geruduk Kantor Bupati Langkat, Ancam Turunkan 5.000 Orang Jika Tuntutan Tak Dipenuhi

Kamis, 4 September 2025 - 20:56 WIB

Aksi Damai di DPRD Langkat Berjalan Kondusif, NasDem Apresiasi Sinergi TNI-Polri

Berita Terbaru