Langkat — METROLANGKAT.COM
Banjir besar yang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Langkat dalam beberapa hari terakhir tidak hanya merendam permukiman dan memutus akses transportasi, tetapi juga memicu lonjakan harga kebutuhan pokok secara drastis.
Situasi ini paling parah dirasakan warga di Kecamatan Besitang, yang kini menghadapi krisis pangan.
Warga mengeluhkan harga sembako yang melonjak tidak wajar akibat akses distribusi yang terputus dan stok pasokan yang menipis.
Di Besitang, harga telur ayam kini tembus Rp90.000 per rak, sementara beras naik menjadi Rp20.000 per kilogram dan itupun sudah sangat langka di pasaran.
Tidak hanya itu, harga tabung gas 3 kg ikut meroket hingga Rp50.000 per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Komoditas dapur lain seperti cabai merah bahkan mencapai Rp200.000 per kilogram, cabai hijau Rp80.000/kg, dan kol Rp20.000/kg, yang kesemuanya juga sulit ditemukan.
Sejumlah warga mengaku mulai kesulitan memenuhi kebutuhan harian karena stok bahan pokok semakin menipis.
Minimnya perhatian dan lambatnya distribusi bantuan memperburuk keadaan.
Warga berharap Pemkab Langkat dan pemerintah provinsi segera turun tangan untuk menstabilkan harga serta membuka jalur distribusi logistik ke daerah-daerah terisolir.
Situasi ini menunjukkan bahwa bencana banjir di Langkat sudah berkembang menjadi krisis kemanusiaan.
Selain penanganan darurat, pemerintah dituntut untuk memastikan pasokan pangan tidak terputus dan harga sembako kembali terkendali.(wis)
















