Reporter: Ari Angara SR
Jakarta – METROLANGKAT.COM
Kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, hingga Jumat malam (12/12/2025) masih dijaga ketat aparat kepolisian.
Personel Brigade Mobil (Brimob) disiagakan di sejumlah titik strategis di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, menyusul bentrokan dan kerusuhan yang terjadi sehari sebelumnya.
Pengetatan pengamanan dilakukan setelah insiden pengeroyokan terhadap dua pria yang dikenal sebagai kelompok mata elang (matel) pada Kamis sore.
Satu korban dinyatakan tewas akibat luka serius, sementara seorang lainnya masih dirawat intensif dalam kondisi kritis.
Ketegangan meningkat pada malam harinya. Kerusuhan pecah di sekitar lokasi, ditandai dengan pembakaran sejumlah warung dan sepeda motor.
Petugas dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Brimob bergerak cepat untuk mencegah situasi semakin meluas dan meredam pergerakan massa.
Rekaman video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan momen mencekam tersebut.
Dalam salah satu video, warga berlarian meninggalkan lokasi sambil berteriak ketika kobaran api dari motor yang dibakar menerangi jalan.
Video lain yang direkam dari balik pagar rumah memperlihatkan puluhan orang berkerumun, sebagian membawa benda yang diduga alat pemukul, sementara suara sirene dan teriakan aparat menyuruh warga menjauh terdengar jelas.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sisa motor yang hangus dan beberapa benda yang ditemukan di sekitar lokasi bentrokan.
Hingga malam ini, Telisik.co.id memantau langsung situasi lapangan. Puluhan anggota Brimob tampak berjaga di sepanjang Jalan Kalibata Raya hingga area depan TMP Kalibata.
Kendaraan taktis dan mobil double cabin milik kepolisian juga disiagakan sebagai penguatan pengamanan.
Patroli keliling dilakukan secara berkala untuk memastikan tidak ada pergerakan massa mencurigakan.
Polisi menyebutkan bahwa langkah ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan serangan balasan dari kelompok matel yang kehilangan anggotanya.
“Kami tetap menempatkan personel untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Situasi sudah kondusif, namun kami tidak ingin kecolongan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan dalam pernyataan tertulis sebelumnya.
Sejumlah warga mengaku masih diliputi rasa takut. Beberapa pedagang memilih menutup sementara usaha mereka setelah warung mereka ikut terbakar dalam kerusuhan.
“Masih takut, Mas. Tadi malam ribut banget, api besar, orang-orang teriak,” ujar seorang warga yang tinggal kurang dari 100 meter dari titik kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki motif pengeroyokan yang menjadi pemicu awal kerusuhan.
Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, sementara rekaman CCTV dari toko hingga rumah warga sedang dikumpulkan untuk mengurai rangkaian peristiwa secara utuh.(**)
















