Editorial Yong Ganas : “Adli Tama di Tengah Elite NasDem: Strategi Politik atau Simbol Dukungan Tersirat?”

- Kontributor

Rabu, 20 November 2024 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar: Terlihat Calon Wakil Bupati Langkat, Adli Tama Hidayat Sembiring diapit para petinggi partai Nasdem dalam sebuah kesempatan di Medan. (Ist)

i

Gambar: Terlihat Calon Wakil Bupati Langkat, Adli Tama Hidayat Sembiring diapit para petinggi partai Nasdem dalam sebuah kesempatan di Medan. (Ist)

Editorial : Yong Ganas

Dalam politik, gestur seringkali lebih lantang berbicara dibandingkan kata-kata.

Sebuah foto yang memperlihatkan Adli Tama Hidayat Sembiring, calon Wakil Bupati Langkat nomor urut 2, dirangkul Ketua NasDem Sumut dan diapit Wakil Ketua Umum DPP NasDem, telah memicu perbincangan hangat di Langkat.

Foto itu bukan sekadar dokumentasi, melainkan simbol kekuatan politik dan sinyal strategi yang tersirat.

Adli Tama, yang sebelumnya tidak banyak dikenal, kini menjadi sorotan.

Dalam waktu kurang dari tiga bulan, ia muncul sebagai poros baru di Langkat, membawa harapan akan restorasi daerah bertuah ini.

Namun, yang menarik perhatian bukan hanya kiprah politiknya, melainkan posisi simbolisnya dalam foto bersama elite Partai NasDem.

Di tengah-tengah para pengambil keputusan penting, Adli Tama berdiri sebagai pusat perhatian, seolah menjadi poros yang menghubungkan NasDem dengan masa depan Langkat.

Keberadaan Adli Tama dalam posisi tersebut menimbulkan berbagai spekulasi. Mengapa seorang calon yang tidak diusung secara administratif oleh partainya justru mendapatkan dukungan simbolik seperti itu?

Baca Juga :  "Gugurnya Dukungan di Negeri Kelayau"

Apakah ini strategi NasDem untuk memperlihatkan fleksibilitas dan kekuatannya dalam merangkul kader potensial?

Ataukah ini sebuah pesan untuk lawan politik bahwa NasDem tetap hadir sebagai kekuatan dominan meskipun tanpa dukungan formal?

Sebagaimana disebutkan dalam status salah satu petinggi NasDem, “Menempatkan tokoh di tengah adalah strategi untuk memastikan semua mata tertuju.” Pernyataan ini bukan sekadar metafora.

Dalam politik, posisi di tengah berarti pengakuan atas pentingnya peran seseorang dalam memengaruhi kebijakan atau opini publik.

Adli Tama, yang maju sebagai calon Wakil Bupati Langkat tanpa dukungan administratif NasDem, justru menunjukkan kekuatannya untuk menarik perhatian elite politik.

Momentum makan siang yang diabadikan di Si Bolang Durian, Medan, 14 November 2024, adalah panggung politik yang dirancang dengan cermat.

Hadirnya elite seperti Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Ketua NasDem Sumut, serta anggota DPRD dan DPR RI dari NasDem, memperkuat narasi ini.

Baca Juga :  Pengrusakan Baliho Iskandar-Adli, Seruan untuk Jaga Pilkada Langkat 2024 Tetap Damai

Ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan deklarasi tidak langsung tentang posisi strategis Adli Tama di panggung politik Sumatera Utara.

Langkah NasDem merangkul Adli Tama dapat dimaknai sebagai sinyal bahwa partai ini tidak sekadar bermain pada aspek administratif, tetapi juga pada kalkulasi politik jangka panjang.

Di Langkat, yang sedang mencari pemimpin dengan visi restorasi, Adli Tama menawarkan energi baru dan harapan akan perubahan.

Foto ini mungkin terlihat sederhana, namun maknanya jauh melampaui yang kasat mata.

Ini adalah pesan bahwa politik adalah seni membaca yang tersirat. Dalam pertarungan politik Langkat, foto ini adalah simbol kekuatan, strategi, dan harapan.

Jika Adli Tama mampu memanfaatkan momentum ini, ia tidak hanya akan menjadi pusat perhatian, tetapi juga kekuatan pengubah.

Langkat, siapkah menerima restorasi?

 

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

“BUMD Langkat Dibajak? Publik Dipaksa Telan Proses Busuk”
Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari…..
Editorial Yong Ganas : “Mimpi Aidil Ilham Lubis: Anak Bangsa yang Ingin Melawan Kutukan Orang Dalam”
Negeri Kelayau dan Raja Kejab Boh: Hikayat Sebuah Kekuasaan
Gembira Ginting Lawan Fitnah, Selamatkan Pendidikan
“Langkat Bergejolak: Dosa Lama yang Belum Selesai atau Badai Baru yang Sengaja Ditiup?”
“Satresnarkoba Bekerja, Publik Harus Mendukung Bukan Menghakimi”
Editorial Yong Ganas : Dishub Langkat, Jangan Hanya Hadir Saat Menghitung Uang
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 20:00 WIB

“BUMD Langkat Dibajak? Publik Dipaksa Telan Proses Busuk”

Sabtu, 12 Juli 2025 - 08:51 WIB

Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari…..

Jumat, 11 Juli 2025 - 15:13 WIB

Editorial Yong Ganas : “Mimpi Aidil Ilham Lubis: Anak Bangsa yang Ingin Melawan Kutukan Orang Dalam”

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:58 WIB

Negeri Kelayau dan Raja Kejab Boh: Hikayat Sebuah Kekuasaan

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:59 WIB

Gembira Ginting Lawan Fitnah, Selamatkan Pendidikan

Berita Terbaru