275 Tahun Langkat: Ketika Perayaan Hanya Dinikmati di Sekitar Kekuasaan

- Kontributor

Kamis, 16 Januari 2025 - 11:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selayang pandang  : Yong Ganas >>

Tepat Pada 17 Januari 2025, Kabupaten Langkat akan memperingati hari jadinya yang ke-275.

Sebagaimana tradisi dari tahun ke tahun, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Langkat biasanya dipusatkan di ibu kota kabupaten, yakni Stabat. Diawali dengan sidang Paripurna di DPRD Langkat.

Alun-alun Stabat disulap menjadi panggung megah dengan berbagai pertunjukan seni budaya, atraksi daerah, hingga acara-acara resmi yang menghadirkan para pejabat dan tokoh masyarakat.

Namun, pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: Apakah seluruh masyarakat Langkat benar-benar merasakan dan menikmati perayaan ini?

Bagi masyarakat yang tinggal di pelosok Langkat—di Pematang Jaya, Bahorok, Bukit Lawang, Sei Bingei, Sei Lepan, Besitang, Pangkalan Susu, dan kecamatan lainnya—acara megah di Stabat mungkin terasa jauh, baik secara jarak maupun makna.

Ketidakadilan dalam Perayaan

Fakta bahwa dana yang digunakan berasal dari seluruh masyarakat Langkat, namun hanya segelintir yang menikmati acara tersebut, menciptakan kesan ketidakadilan.

Masyarakat di pedesaan dan daerah terpencil sering kali tidak terlibat langsung, bahkan tidak merasakan atmosfer hari jadi daerahnya sendiri.

Padahal, Kabupaten Langkat bukan hanya Stabat, melainkan mencakup 23 kecamatan, 240 desa, dan 38 kelurahan.

Ketimpangan ini memunculkan rasa skeptis dan kritik dari masyarakat. Apakah perayaan ini benar-benar untuk seluruh warga Langkat atau hanya menjadi ajang seremonial untuk kepentingan segelintir pihak?

Baca Juga :  Editorial Yong Ganas : Dishub Langkat, Jangan Hanya Hadir Saat Menghitung Uang

Solusi untuk Perayaan yang Merata

Sebagai refleksi, ada baiknya perayaan Hari Jadi Langkat di masa mendatang diubah menjadi lebih inklusif dan menyentuh semua lapisan masyarakat.

Berikut beberapa saran yang dapat dipertimbangkan:

1. Perayaan di Tingkat Kecamatan

Setiap kecamatan dapat diberi kewenangan untuk mengadakan perayaan di ibu kota kecamatan masing-masing.

Kegiatan dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah, seperti pagelaran seni lokal, bazar hasil bumi, atau perlombaan tradisional.

Hal ini akan membuat masyarakat di seluruh penjuru Langkat turut merasakan semangat hari jadi.

2. Dana untuk Perayaan di Kecamatan

Untuk mendukung perayaan di tingkat kecamatan, alokasi dana dapat disiasati melalui:

Dana desa, yang selama ini digunakan untuk kegiatan seperti studi tiru atau pelatihan kepala desa.

Anggaran daerah yang diperuntukkan khusus untuk kegiatan sosial budaya.

Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana harus dijaga agar tidak disalahgunakan.

3. Melibatkan Seluruh Elemen Masyarakat

Perayaan dapat menjadi ajang mempererat silaturahmi lintas komunitas, agama, dan budaya.

Dengan melibatkan masyarakat setempat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan, rasa memiliki terhadap perayaan akan meningkat.

4. Membangkitkan Semangat Daerah

Momentum hari jadi dapat digunakan untuk memperkenalkan potensi lokal dari masing-masing kecamatan, seperti produk unggulan, destinasi wisata, atau tokoh-tokoh inspiratif.

Baca Juga :  "Penipu Bertubuh Tambun Ini Perdaya Pedagang, Gelapkan Belasan Mobil dan Miliaran Rupiah!"

Hal ini tidak hanya meningkatkan kebanggaan daerah tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal

Potensi Langkat sebagai Modal Utama

Langkat sebenarnya memiliki sumber daya alam yang melimpah, mulai dari hasil perkebunan, perikanan, hingga pariwisata.

Potensi ini seharusnya cukup untuk mendukung pemerataan pembangunan dan kegiatan budaya di seluruh wilayah.

Namun, jika potensi tersebut dikelola dengan tidak transparan atau hanya menguntungkan pihak tertentu, maka kemajuan yang diimpikan akan sulit tercapai.

Harapan untuk Langkat yang Berkah

Langkat dikenal sebagai Negeri Bertuah. Namun, jika ketidakadilan terus terjadi, gelar tersebut hanya akan menjadi kenangan.

Semangat perayaan hari jadi seharusnya tidak hanya menjadi selebrasi seremonial, tetapi juga momentum untuk merefleksikan apa yang telah dicapai dan memperbaiki apa yang kurang.

Dengan demikian, keberkahan akan kembali menaungi Langkat.

Sebagai penutup, mari jadikan Hari Jadi Langkat ke-275 ini sebagai titik awal perubahan.

Perayaan yang merata, pengelolaan dana yang transparan, dan keterlibatan seluruh masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan Langkat yang adil, sejahtera, dan penuh berkah. ” Selamat Hari Jadi Langkat ke-275! Bersatu Sekata, Berpadu Berjaya!

 

 

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

“BUMD Langkat Dibajak? Publik Dipaksa Telan Proses Busuk”
Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari…..
Editorial Yong Ganas : “Mimpi Aidil Ilham Lubis: Anak Bangsa yang Ingin Melawan Kutukan Orang Dalam”
Negeri Kelayau dan Raja Kejab Boh: Hikayat Sebuah Kekuasaan
Gembira Ginting Lawan Fitnah, Selamatkan Pendidikan
“Langkat Bergejolak: Dosa Lama yang Belum Selesai atau Badai Baru yang Sengaja Ditiup?”
“Satresnarkoba Bekerja, Publik Harus Mendukung Bukan Menghakimi”
Editorial Yong Ganas : Dishub Langkat, Jangan Hanya Hadir Saat Menghitung Uang
Berita ini 140 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 20:00 WIB

“BUMD Langkat Dibajak? Publik Dipaksa Telan Proses Busuk”

Sabtu, 12 Juli 2025 - 08:51 WIB

Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari…..

Jumat, 11 Juli 2025 - 15:13 WIB

Editorial Yong Ganas : “Mimpi Aidil Ilham Lubis: Anak Bangsa yang Ingin Melawan Kutukan Orang Dalam”

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:58 WIB

Negeri Kelayau dan Raja Kejab Boh: Hikayat Sebuah Kekuasaan

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:59 WIB

Gembira Ginting Lawan Fitnah, Selamatkan Pendidikan

Berita Terbaru