Dijatah Rp71 Triliun, Berapa Lama Program Makan Bergizi Gratis Bertahan?

- Kontributor

Selasa, 8 Oktober 2024 - 19:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana

i

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana

Jakarta – METROLANGKAT.COM

Mungkin tak banyak yang tahu, biaya untuk menggelar program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi prioritas pemerintahan Prabowo Subianto mencapai Rp1,2 triliun. Kalau anggarannya hanya Rp71 triliun, maka program tersebut, kemungkinan hanya cukup untuk 59 hari.

“Ini uang yang tidak sedikit, Rp 1,2 triliun setiap hari Badan Gizi Nasional akan keluarkan untuk investasi SDM (sumber daya manusia) masa depan,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana yang dipercaya menjalankan program MBG dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Untuk tahap awal, kata dia, program MBG akan menyasar 82,9 juta penerima terdiri dari anak-anak usia sekolah dari PAUD hingga SMA, ibu hamil dan menyusui.

Dari anggaran Rp1,2 triliun per hari, sebesar Rp800 miliar digunakan untuk belanja kebutuhan untuk program MBG. Kebutuhan yang dimaksud terkait komoditas pangan.

Baca Juga :  Gibran Bakal Sediakan Menu Makan Bergizi Khusus Bagi Siswa yang Alergi

Untuk pemenuhan bahan pangan program MBG, Dadan meyakini, berimplikasi positif terhadap perekonomian di daerah. Pasalnya, pemerintah bakal menyerap komoditas pangan langsung dari pasar di masing-masing daerah, tempat digelarnya program MBG.

“Kelemahan ekonomi Indonesia selama ini kekurangan likuiditas pedesaan, dan dengan program Prabowo-Gibran ini likuiditas kita atasi,” katanya.

Pelaksanaan program MBG, lanjut Dadan, menjadi sangat krusial untuk dijalankan. Demi mewujudkan cita-cita Indonesia Maju pada 2045. Apalagi, saat ini, tingkat reproduksi masyarakat kelas bawah jauh lebih tinggi ketimbang kelas menengah ke atas.

Akan sangat berbahaya jika pemerintah tidak melakukan intervensi, gizi anak dari masyarakat kelas bawah berpotensi tidak terpenuhi. Dikhawatirkan menghambat cita-cita menjadikan Indonesia negara maju.

“Jadi bisa dibayagkan populasi Indonesia 2045 ketika tidak kita intervensi dengan gizi yang baik, apa yang terjadi dengan populasi Indonesia akan menggulung dari keluarga miskin, artinya kurang mampu, bersaing saja susah,” ucap Dadan.

Baca Juga :  Mentan Amran Ajak Milenial jadi Petani, Penghasilan Bisa Lebih dari Rp10 Juta per Bulan

Data menunjukkan, anggota rumah tangga berdasarkan kelas, jumlahnya terbalik. Kelas atas yang notabene punya penghasilan cukup, hanya 2,84. Artinya dari 100 orang kaya, 84 orang hanya memiliki 1 anak. sementara 16 orang lainnya tidak memiliki anak.

Sedangkan keluarga miskin, anggota keluarganya 4,78. Artinya, satu keluarga miskin rata-rata memiliki 3 anak. Kalau digabungkan miskin dan rentan miskin menuju kelas menengah, rata-rata populasi menjadi tinggi.

Jadi, setiap tahun akan bertambah 3 juta dari keluarga yang mayoritas miskin dan rentan miskin. Lahirnya 4 juta, yang hidup 3 juta.

Mengingatkan saja, Prabowo Subianto berkomitmen untuk merealisasikan program MBG secara bertahap. Disesuaikan dengan APBN. Tahun pertama, anggaran untuk program MBG disiapkan Rp 71 triliun.**

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menag RI: Kemerdekaan Belum Sempurna Jika Rakyat Masih Kelaparan dan Miskin
Prabowo Resmikan 80 Ribu Kopdes-Kopkel Serentak, Titik Sumut Dipusatkan di Binjai
Presiden Prabowo: Indonesia Siap Jalin Diplomasi dengan Israel Jika Palestina Merdeka
Empat Pulau di Aceh Berpindah ke Sumatera Utara, Pemerintah Aceh Ajukan Peninjauan Ulang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Capai 4,87%, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Banyak Negara
Bos Sritex Ditangkap Kejagung: Dugaan Korupsi Kredit Bank Negara Mengemuka
Gibran dan Bobby Nasution Sambut Calon Jemaah Haji Sumut
“Polemik Mutasi Letjen Kunto, TB Hasanuddin Singgung Netralitas dan Profesionalisme TNI”
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 09:48 WIB

Menag RI: Kemerdekaan Belum Sempurna Jika Rakyat Masih Kelaparan dan Miskin

Senin, 21 Juli 2025 - 17:17 WIB

Prabowo Resmikan 80 Ribu Kopdes-Kopkel Serentak, Titik Sumut Dipusatkan di Binjai

Rabu, 28 Mei 2025 - 15:57 WIB

Presiden Prabowo: Indonesia Siap Jalin Diplomasi dengan Israel Jika Palestina Merdeka

Selasa, 27 Mei 2025 - 08:59 WIB

Empat Pulau di Aceh Berpindah ke Sumatera Utara, Pemerintah Aceh Ajukan Peninjauan Ulang

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:37 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Capai 4,87%, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Banyak Negara

Berita Terbaru