Langkat — Metrolangkat.com
Reses masa sidang II tahun ke-I Anggota DPRD Langkat menjadi momentum penuh harapan bagi warga Desa Pelawi Selatan, Kecamatan Babalan. Dua wakil rakyat dari daerah pemilihan setempat, Romelta Ginting (PDI Perjuangan) dan Rifki Aulia (PAN), turun langsung menyerap aspirasi warga, Jumat (2/5/2025).
Antusiasme warga menyambut kedatangan dua legislator ini terasa hangat dan penuh harap. Kepala Desa Pelawi Selatan, M. Rizal Saragih, dalam sambutannya secara lugas menyampaikan kondisi yang telah lama menjadi keluhan utama masyarakat: buruknya infrastruktur jalan, khususnya di Jalan Gotong Royong Gang Wakaf.
“Kami merasa tersanjung desa kami dijadikan lokasi reses. Warga berharap penuh agar Jalan Gotong Royong Gang Wakaf ini bisa diperjuangkan untuk segera dibangun. Kalau hujan jadi lumpur, kalau panas debunya minta ampun,” kata Rizal.
Ia menambahkan, dengan jumlah penduduk 2.484 kepala keluarga, desanya selalu taat membayar pajak dan bahkan melebihi target PBB tiap tahun. Namun realisasi pembangunan yang dinanti-nanti belum juga terwujud. Hal ini, menurutnya, kerap membuat kepala desa menjadi sasaran keluhan warga.
Keluhan warga tak berhenti sampai di situ. Dalam sesi dialog, beberapa warga juga menyampaikan bahwa reses sudah sering dilakukan di desa mereka, tetapi belum ada hasil yang nyata. Mereka berharap kali ini benar-benar membawa perubahan, setidaknya bagi jalan utama yang menjadi akses vital warga.
Menanggapi aspirasi tersebut, Romelta Ginting dan Rifki Aulia sepakat bahwa kondisi infrastruktur di Desa Pelawi Selatan memang harus menjadi perhatian. Mereka berjanji akan memperjuangkannya melalui pokok-pokok pikiran (pokir) mereka di DPRD Langkat.
Romelta Ginting mengatakan, Desa Pelawi Selatan bukan wilayah asing baginya karena pernah menjadi lokasi sosialisasi saat Pilkada Langkat dan Pilgub Sumut. “Desa ini tetap jadi perhatian saya. Tapi saya juga ingin menyampaikan secara jujur, bahwa tidak semua usulan bisa langsung terwujud karena anggaran daerah terbatas. Bahkan seringkali pembangunan jalan hanya bisa dilakukan 100 atau 200 meter saja,” ujarnya.
Sementara itu, Rifki Aulia menambahkan bahwa ia akan mendorong aspirasi ini masuk dalam P-APBD 2025. Ia juga mengajak warga agar tidak hanya fokus pada pembangunan fisik. “Kita bisa usulkan juga program lain, seperti ketahanan pangan, ekonomi keluarga, atau persoalan sosial. Ini juga bagian dari pembangunan,” jelasnya.
Reses ini turut dihadiri oleh perwakilan Camat Babalan, perangkat desa, kepala dusun, insan pers, serta ratusan warga yang berharap aspirasi mereka tak lagi sekadar dicatat, tapi benar-benar diwujudkan.(yg/rel)