Medan – metrolangkat.com
Nasib malang dialami salah seorang driver online di Kota Medan yang sehari-hari mencari makan untuk menghidupi keluarganya.
Pasalnya, mobil yang kemudikan oleh Aidil, warga Jalan Ampera, Mandala, Kecamatan Medan Denai, tertimpa “Portal Maut” yang berada di Komplek MMTC yang berada di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Pantauan awak media, portal tersebut kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan dan sangat membahayakan setiap orang yang melintasinya.
Hanya diletakkan beberapa batu sebagai pemberat, sehingga portal tersebut terangkat ke atas.
Jika batu yang dimaksud terjatuh, otomatis portal tersebut akan turun atau jatuh secara tiba-tiba dan menimpa orang yang ada di bawahnya.
“Kejadian yang saya alami itu terjadi pada tanggal 1 Januari 2025 lalu, sekitar pukul 12.15 Wib.
Awalnya saya mau keluar dari komplek (MMTC) ini, tiba-tiba portal turun dan menimpa mobil saya sehingga kaca mobil pecah,” ujar Aidil, Jumat (7/1).
Lebih lanjut dikatakan Aidil, pada saat kejadian, ada seorang securiti bernama Wendi yang menyaksikan, bahkan membantu korban saat mobilnya tertimpa portal.
“Pada waktu itu di dalam pos ada securiti atasnama Wendi. Saya dibantu Wendi mengangkat portal yang menimpa mobil saya. Kejadian ini pun diketahui oleh Danru securiti,” beber Aidil.
Atas kejadian itu, pada tanggal 2 Januari 2025 Aidil pun diarahkan untuk datang ke kantor manajemen guna melaporkan kejadian yang dialaminya
Alih-alih mendapat pertanggungjawaban, malah menurut Aidil pihak manajemen tidak bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Alasannya karena Komplek MMTC dibuka untuk umum.
“Jawaban yang disampaikan manajemen tidak masuk dilogika saya. Karena apa, walaupun terbuka untuk umum, masa iya kondisi portal yang sudah sangat memprihatinkan ini tidak dilakukan pengawasan atau perawatan,” ucap Aidil.
“Coba dilihat hanya diganjal pakai batu begitu saja. Syukur saya korbannya lagi berada di dalam mobil, jika pengendara sepeda motor atau pejalan kaki, apa tidak menimbulkan korban jiwa,” sambungnya.
Anehnya lagi, walaupun peristiwa itu terjadi satu bulan yang lalu, kondisi portal yang membahayakan itu masih tetap sama.
Artinya pihak manajemen diduga tak peduli dan tak menggubris “Portal Maut” itu.
“Bahkan kejadian saya itu satu bulan yang lalu, anehnya sampai sekarang tidak ada perbaikan.
Kondisi portal masih sama saja, seakan-akan manajemen membiarkan jika ada jatuh korban lainnya.
Mobil saya kacanya pecah, dan lecet-lecet. Saya gak luka, karena di dalam mobil. Tapi besi portal itu nembus ke dalam,” kata Aidil dengan nada kesal.
Karena berniat mencari rejeki, alhasil warga yang berdomisili di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Provinsi Aceh ini, memperbaiki atau mengganti kaca mobilnya yang pecah pakai uang pribadinya.
“Sekarang sudah saya ganti kaca mobil dengan uang pribadi saya sebesar Rp 1,2 juta. Karena kalau gak diganti, bagaimana saya mencari uang karena sehari-hari saya driver online,” kata Aidil.
Ia pun berharap agar segera manajemen memperbaiki portal tersebut agar tidak jatuh korban.
“Meski kejadian yang saya alami tak dipertanggungjawabkan oleh manajemen, harusnya fasilitas komplek seperti portal ini lebih diperhatikan lagi agar tidak ada korban lagi,” harap Aidil.
Sementara itu, Gentri selaku operasional PT Deli Metropolitan saat dikonfirmasi menjelaskan tak jauh berbeda dengan apa yang sudah disampaikan kepada Aidil.
“Masalah portal itu bagaimana ya, kita pun gak nyangka itu tiba-tiba jatuh menimpa mobil,” ujar Gentri.
“Sebenarnya jalannya kita buka untuk warga, jadi kalau ada orang melintas yang kita biarkan gitu saja anggap saja CSR kita,” tambahnya.
Parahnya, meski dibuka untuk umum, secara tak langsung Gentri mengatakan pihak manajemen tak peduli dengan kondisi portal itu meski awak media sudah menjelaskan berulang kali jika kondisi portal sudah sangat membahayakan. (Kus)