Langkat – METROLANGKAT.COM
Ratusan warga yang tergabung dalam Gerakan Remaja Masyarakat Desa Bekulap (GERAM) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Camat Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Senin (16/12).
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Kepala Desa Bekulap yang dinilai semena-mena dalam melakukan mutasi perangkat desa dan tidak transparan dalam pengelolaan dana desa.
Koordinator aksi, Fathul Choir, mengungkapkan keresahan masyarakat terkait berbagai kegiatan keagamaan dan olahraga di Desa Bekulap yang tidak mendapatkan anggaran dana desa. Menurutnya, berbagai upaya mediasi telah ditempuh, namun tetap tidak membuahkan hasil.
“Aksi ini adalah langkah terakhir dalam menjalankan demokrasi. Mediasi dan upaya sebelumnya sudah ditempuh, tapi nihil hasil. Aspirasi kami harus didengar,” tegas Fathul Choir dalam orasinya.
Mutasi Sepihak Jadi Sorotan
Salah satu tuntutan utama GERAM adalah meminta Camat Selesai untuk tidak menyetujui surat permohonan mutasi perangkat desa yang diajukan oleh Kepala Desa Bekulap. Fathul menilai mutasi tersebut dilakukan secara sepihak tanpa melalui musyawarah dengan pihak terkait, sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 67 Tahun 2017.
“Rekomendasi mutasi yang diajukan kepala desa tidak dimusyawarahkan. Jabatan perangkat desa itu sifatnya statis dan tidak bisa seenaknya diubah,” ujar Fathul Choir.
Tuntutan GERAM
Selain menyoroti persoalan mutasi, GERAM juga menuntut agar Camat Selesai:
- Meninjau kembali program pembangunan dan pengembangan SDM yang dijalankan Kepala Desa Bekulap.
- Memastikan adanya transparansi dalam penggunaan dana desa, yang selama ini dinilai minim pengawasan.
- Memantau kinerja Kepala Desa Bekulap agar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Respon Camat Selesai
Camat Selesai, Yanes Pramanta Sitepu, yang langsung menemui massa aksi, menyatakan apresiasinya terhadap tuntutan GERAM. Ia menegaskan bahwa surat permohonan mutasi perangkat desa dari Kepala Desa Bekulap belum ditandatangani.
“Oke, untuk surat mutasi ini belum saya setujui. Saya ingin memastikan semua sesuai aturan dan akan dibicarakan bersama,” ujar Yanes sambil menunjukkan surat tersebut kepada massa.
Lebih lanjut, Yanes berjanji akan menggelar musyawarah dalam waktu dekat dengan melibatkan perangkat desa, tokoh agama, dan masyarakat Desa Bekulap untuk mencari solusi terbaik.
“Kita akan musyawarah bersama agar semua pihak mendapatkan kejelasan. Keputusan akan diambil berdasarkan ketentuan yang berlaku,” tutupnya.
Aksi demonstrasi GERAM ini menjadi sorotan publik di Langkat, terutama terkait transparansi pengelolaan dana desa dan keputusan yang berdampak pada masyarakat. Massa berharap langkah ini bisa menjadi pintu pembenahan di pemerintahan desa agar lebih berpihak pada kepentingan masyarakat. (*)