Pulihkan Pertumbuhan Ekonomi Negara, China Tingkatkan Utang

- Kontributor

Minggu, 13 Oktober 2024 - 05:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

i

Ilustrasi

Beijing – METROLANGKAT.COM

China mengumumkan akan “meningkatkan penerbitan utang” untuk memberikan subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan mendukung pasar properti. Langkah ini juga bertujuan memperkuat modal bank untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Dalam konferensi pers, pada Sabtu (12/10/2024) Menteri Keuangan Lan Foan menyebutkan langkah-langkah stimulus fiskal yang lebih besar sedang dipersiapkan, meskipun tidak memberikan rincian mengenai besaran stimulus tersebut.

“Masih ada ruang yang cukup besar bagi China untuk menerbitkan utang,” kata Menteri Keuangan Lan Foan dalam konferensi pers, pada Sabtu (12/10/2024).

Ekonomi terbesar kedua di dunia, China, menghadapi masalah deflasi karena penurunan drastis di pasar properti dan rendahnya kepercayaan konsumen. Situasi ini menunjukkan bahwa China terlalu bergantung pada ekspor, terutama di tengah ketegangan perdagangan global yang meningkat.

Data ekonomi terbaru menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari perkiraan, membuat ekonom dan investor khawatir bahwa target pertumbuhan 5 persen tahun ini terancam. Ada juga kekhawatiran tentang kemungkinan perlambatan yang lebih lama.

Baca Juga :  Presiden Prabowo: Indonesia Tidak Boleh jadi Kacung Negara Manapun

Data untuk bulan September yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan diperkirakan akan menunjukkan kelemahan lebih lanjut. Namun, Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Zheng Shanjie meyakini target pertumbuhan akan tercapai.

Langkah-langkah stimulus fiskal di China kini menjadi sorotan di pasar keuangan global. Hal ini terjadi setelah pertemuan pemimpin Partai Komunis bulan lalu yang menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk menghadapi tantangan ekonomi yang semakin sulit.

Indeks saham China (.CSI300) mencapai level tertinggi dalam dua tahun, melonjak 25 persen dalam beberapa hari setelah pertemuan tersebut. Namun, indeks ini kemudian turun karena kekhawatiran tentang kurangnya informasi lebih lanjut mengenai rencana belanja pemerintah.

Reuters melaporkan bulan lalu China berencana menerbitkan obligasi pemerintah khusus senilai 2 triliun yuan (sekitar Rp 584 triliun) tahun ini sebagai bagian dari stimulus fiskal baru. Setengah dari dana ini akan membantu pemerintah daerah mengatasi utang, sementara setengahnya lagi akan subsidi pembelian barang rumah tangga dan tunjangan bulanan sekitar 800 yuan (Rp 230 ribu) per anak untuk keluarga yang memiliki dua anak atau lebih.

Baca Juga :  Serangan Israel ke Lebanon Sasar Gedung Pemerintahan, Wali Kota Nabatieh Tewas

Terpisah, Bloomberg News juga melaporkan China mempertimbangkan untuk menyuntikkan hingga 1 triliun yuan modal ke bank-bank negara terbesarnya untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mendukung ekonomi, terutama dengan menerbitkan obligasi sovereign baru.

Penerbitan utang tambahan di China biasanya memerlukan persetujuan resmi dari parlemen, yang diharapkan akan bertemu dalam beberapa minggu mendatang. Dengan langkah-langkah ini, China berharap dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dan kembali memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.**

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Capai 4,87%, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Banyak Negara
Membaca Ulang Ekonomi Pertanian Kabupaten Langkat: Potensi Besar yang Masih Tertidur
Pasukan IDF Kocar-Kacir Diserang Hewan Buas
3 Tips Investasi saat Ramadan agar Keuangan Tetap Sehat
Harga Emas Antam Merosot Rp 16 Ribu per Gram pada Jumat
Iphone Terbaru Segera Masuk Indonesia
Diluncurkan Prabowo Hari Ini, Danantara Kelola Aset Rp14.670 Triliun
Akibat Gerakan Boikot, KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:37 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Capai 4,87%, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Banyak Negara

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:41 WIB

Membaca Ulang Ekonomi Pertanian Kabupaten Langkat: Potensi Besar yang Masih Tertidur

Senin, 24 Maret 2025 - 18:55 WIB

Pasukan IDF Kocar-Kacir Diserang Hewan Buas

Senin, 10 Maret 2025 - 09:41 WIB

3 Tips Investasi saat Ramadan agar Keuangan Tetap Sehat

Jumat, 7 Maret 2025 - 11:52 WIB

Harga Emas Antam Merosot Rp 16 Ribu per Gram pada Jumat

Berita Terbaru