Ket gambar : Rapat Inflasi Langkah ini diambil setelah harga cabai merah menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi Sumut yang pada September 2025 tercatat 5,32%, naik dari bulan sebelumnya sebesar 4,42%.(Kmf)
MEDAN –METROLANGKAT.COM
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bergerak cepat menekan laju inflasi daerah. Sebanyak 50 ton cabai merah didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menjaga stabilitas harga di pasar.
Langkah ini diambil setelah harga cabai merah menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi Sumut yang pada September 2025 tercatat 5,32%, naik dari bulan sebelumnya sebesar 4,42%.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Togap Simangunsong mengatakan, pasokan cabai merah akan dikirim dalam tiga tahap distribusi.
“PT AIJ, Dirga Surya, dan PPSU sudah ke Jawa Timur untuk memastikan ketersediaan pasokan.
Total 50 ton cabai merah akan kita distribusikan dalam tiga tahap,” jelas Togap saat memimpin Rapat Koordinasi Pengamanan Distribusi Komoditas Cabai Merah, Jumat (10/10/2025) di Kantor Gubernur Sumut.
Pada tahap pertama, 16 ton cabai merah asal Jember siap digelontorkan. Dari jumlah itu, 10 ton akan masuk ke Pasar Induk Lau Cih Medan, 1,5 ton ke Deliserdang, dan sisanya ke Kedai Kolaborasi Pasar Medan.
Harga jual cabai merah di tingkat konsumen nantinya dibatasi Rp55.000/kg, sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024.
Plt Dirut PUD Pasar Medan Agus Saputra menyebut pihaknya siap berperan sebagai penghubung antara pemasok dan pedagang distributor.
“Kami memiliki kapasitas penyimpanan hingga 10 ton di Lau Cih. Ketahanannya bisa dua hari, dan kami siap menjadi transformer antara PT AIJ dan pedagang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Sumut Poppy Marulita Hutagalung menambahkan, Pemprov akan memaksimalkan peran BUMD pangan seperti PT Aneka Industri dan Jasa (AIJ),
Dirga Surya, dan PPSU, termasuk Bulog melalui program Rumah Pangan Kita (RPK) dan Toko Pangan Kita (TPK).
Dari sisi perbankan, Deputi Direktur Bank Indonesia Sumut Abdul Khalim menilai langkah intervensi ini tepat untuk memulihkan kepercayaan pasar.
“Dengan intervensi langsung dari Pemprov, masyarakat akan merasa pemerintah hadir dalam menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga tanpa merugikan petani,” ungkapnya
Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah pejabat penting seperti Kadis Perindag dan ESDM Fitra Kurnia,
Kadis Ketahanan Pangan Rajali, Kadis Kominfo Sumut Erwin Hotmansah Harahap, Kasatpol PP Sumut Muttaqien Hasrimy, serta perwakilan BI, Bulog, BPS Sumut, Satgas Pangan, dan TPID kabupaten/kota.(Wis)