Yong Ganas, Catatan Usai Pilkada Langkat 2024

- Kontributor

Kamis, 28 November 2024 - 19:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Opini Yong Ganas : Catatan Usai Pilkada Langkat 2024

Pilkada Langkat telah usai, hasil sudah terlihat, dan pemenang sudah diketahui.

Namun, di balik hingar-bingar pesta demokrasi ini, tersisa banyak catatan reflektif yang perlu kita renungkan bersama.

1. Uang Menjadi Panglima :

Realita pahit yang tak dapat dipungkiri: uang masih menjadi kekuatan utama dalam kontestasi politik.

Praktik politik transaksional semakin terbuka, bahkan dianggap “wajar” oleh sebagian masyarakat.

Ini bukan lagi sekadar rumor, tetapi kenyataan yang terjadi di depan mata.

Demokrasi yang seharusnya menjadi ajang memilih pemimpin terbaik, berubah menjadi arena jual-beli suara.

2. Demokrasi Tercabik :

Ketika uang berbicara, integritas terabaikan.

Proses demokrasi kehilangan marwahnya, dan hasil akhirnya tak lagi mencerminkan aspirasi murni rakyat. Suara dijual, masa depan digadaikan.

Ini bukan sekadar masalah moralitas individu, tetapi sebuah sistem yang rusak dan perlu diperbaiki secara mendalam.

Baca Juga :  Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari.....

3. Campur Tangan Tuhan atau Aparat?

Di tengah hiruk-pikuk hasil Pilkada, muncul pertanyaan yang sulit diabaikan: apakah hasil ini murni kehendak rakyat, campur tangan Tuhan, atau ada peran lain yang tak kasat mata?

Aparat penegak hukum seharusnya menjadi penjaga netralitas, namun dalam beberapa kasus, netralitas itu patut dipertanyakan.

Jika aparat turut bermain atau justru membiarkan praktik politik uang merajalela, maka demokrasi benar-benar dalam bahaya.

4. Tantangan Pemimpin Terpilih :

Bagi mereka yang keluar sebagai pemenang, tantangan sesungguhnya baru dimulai.

Mampukah mereka melepaskan diri dari bayang-bayang politik uang dan benar-benar memperjuangkan kesejahteraan rakyat? Kepercayaan telah diberikan, meski penuh keraguan.

Harapan ada, walaupun tipis: semoga kemenangan ini bukan sekadar alat untuk melanggengkan kekuasaan, melainkan awal dari perubahan nyata.

5. Peran Masyarakat ke Depan : 

Baca Juga :  Negeri Kelayau dan Raja Kejab Boh: Hikayat Sebuah Kekuasaan

Masyarakat Langkat juga perlu bercermin. Demokrasi yang sehat tidak akan terwujud tanpa kesadaran kolektif untuk menolak politik uang.

Pendidikan politik harus ditanamkan, dan kesadaran untuk memilih berdasarkan visi-misi harus menjadi budaya.

Selama mentalitas pragmatis ini masih ada, perubahan hanyalah mimpi kosong.

6. Harapan yang Tertinggal

Pilkada telah berlalu, tapi perjuangan belum berakhir.

Pemimpin boleh berganti, tapi tugas untuk mengawasi, mengkritisi, dan memastikan janji-janji ditepati tetap ada di tangan rakyat.

Semoga harapan yang tersisa, sekecil apa pun, bisa menjadi awal dari kebangkitan Langkat yang lebih baik.

Akhirnya, kita hanya bisa berharap: Semoga mereka yang terpilih tidak melupakan amanah.

Dan semoga suatu hari nanti, demokrasi di Langkat tidak lagi dikendalikan oleh uang, campur tangan aparat, atau kepentingan segelintir orang, tetapi oleh hati nurani dan kepedulian terhadap masa depan bersama.(Red)

 

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

“BUMD Langkat Dibajak? Publik Dipaksa Telan Proses Busuk”
Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari…..
Editorial Yong Ganas : “Mimpi Aidil Ilham Lubis: Anak Bangsa yang Ingin Melawan Kutukan Orang Dalam”
Negeri Kelayau dan Raja Kejab Boh: Hikayat Sebuah Kekuasaan
Gembira Ginting Lawan Fitnah, Selamatkan Pendidikan
“Langkat Bergejolak: Dosa Lama yang Belum Selesai atau Badai Baru yang Sengaja Ditiup?”
“Satresnarkoba Bekerja, Publik Harus Mendukung Bukan Menghakimi”
Editorial Yong Ganas : Dishub Langkat, Jangan Hanya Hadir Saat Menghitung Uang
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 20:00 WIB

“BUMD Langkat Dibajak? Publik Dipaksa Telan Proses Busuk”

Sabtu, 12 Juli 2025 - 08:51 WIB

Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari…..

Jumat, 11 Juli 2025 - 15:13 WIB

Editorial Yong Ganas : “Mimpi Aidil Ilham Lubis: Anak Bangsa yang Ingin Melawan Kutukan Orang Dalam”

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:58 WIB

Negeri Kelayau dan Raja Kejab Boh: Hikayat Sebuah Kekuasaan

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:59 WIB

Gembira Ginting Lawan Fitnah, Selamatkan Pendidikan

Berita Terbaru