Inilah Tantangan Menteri Ekonomi Kabinet Merah Putih

- Kontributor

Senin, 21 Oktober 2024 - 16:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah menteri dan kepala lembaga tinggi negara Kabinet Merah Putih mengucapkan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024)

i

Sejumlah menteri dan kepala lembaga tinggi negara Kabinet Merah Putih mengucapkan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024)

Jakarta – METROLANGKAT.COM

Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hari ini, Senin (21/10/2024) melantik para menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta.

Beberap wajah lama masih menghiasai deretan menteri ekonomi Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, hingga Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Selain itu banyak juga nama-nama baru yang masuk jajaran menteri bidang ekonomi di Kabinet Prabowo-Gibran.

Berikut menteri-menteri ekonomi Kabinet Prabowo-Gibran 2024-2029:

  1. Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Perekonomiaan
  2. Sri Mulyani, Menteri Keuangan
  3. Rosan P. Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
  4. Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  5. Budi Santoso, Menteri Perdagangan
  6. Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
  7. Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Pangan
  8. Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian
  9. Budi Arie Setyadi, Menteri Koperasi
  10. Maman Abdurahman, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah
  11. Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
  12. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian
  13. Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman
  14. Dodi Hanggodo, Menteri Pekerjaan Umum
  15. Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN)
  16. Rahmat Pambudi, Menteri Perencanaan Nasional/ Kepala Bappenas
  17. Yandri Susanto, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
  18. Yasierly, Menteri Ketenagakerjaan
  19. Widyantiputri, Menteri Pariwisata
  20. Tengku Rifky Harsa, Menteri Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Ekraf.
  21. Dudy Purwaghandi, Menteri Perhubungan
  22. Iftitah S Suryanagara, Menteri Transmigrasi
  23. Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan
  24. Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Dewan Ekonomi Nasional
Baca Juga :  Prabowo Berharap Pelantikan Presiden dan Wapres Periode 2029-2034 Digelar di IKN

Tantangan Menteri Ekonomi

Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani menilai, menteri-menteri ekonomi Kabinet Merah Putih akan menghadapi sejumlah tantangan yang tidak ringan. Pertama adalah tantangan fiskal yang mengalami tekanan.

Menurutnya, belanja Anggaran Pendapatan Belanja Negara pada 2024 menyentuh angka Rp 3.613,1 triliun dan diproyeksikan ditopang oleh penerimaan negara yang prediksinya mencapai Rp 3.005,1 triliun. Artinya potensi defisit lebih dari Rp 600 triliun akan menjadi penambah utang negara.

“Termasuk juga problem fiskal dengan jatuh tempo utang sekitar Rp 800 triliun tahun 2025. Dengan kompleksitas fiskal yang ada, jajaran Kementerian Keuangan diharapkan mempunyai terobosan yang solutif,” kata Ajib dalam keterangannya, Senin (21/10/2024).

Tantangan selanjutnya, yakni masih tingginya angka pengangguran. Dia menyebut tahun 2024 menunjukkan angka pengangguran sebesar 5,2%. Dia menilai pencapaian investasi yang selalu over target selama lima tahun terakhir tidak bisa menjadi solusi utama untuk lebih banyak menyerap tenaga kerja.

Bahkan terjadi paradoks, karena semakin banyak fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan angka rasio Incremental Output Ratio (ICOR) terus mengalami peningkatan. Hal ini menandakan investasi mengalami penurunan dalam kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Terakhir, permasalahan yang harus dihadapi Prabowo yakni kemiskinan. Dia mendorong pemerintah baru harus betul-betul mendorong kebijakan yang pro dengan pemerataan dan mendorong pengurangan angka kemiskinan.

Baca Juga :  Presiden Prabowo: Indonesia Siap Jalin Diplomasi dengan Israel Jika Palestina Merdeka

Dengan lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) ditopang oleh konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi akan sustain apabila ingin memberantas kemiskinan.

Selain itu, daya beli masyarakat juga harus ditingkatkan. Data statistik tahun 2024 menunjukkan angka kemiskinan menyentuh 9,03% atau sekitar 25 juta orang. Di sisi lain, ada fakta menarik lain yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah, yaitu golongan masyarakat miskin yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Pusat BPJS lebih dari 96 juta orang.

“Artinya, pemerintah pun harus jeli dengan data awal sebagai pondasi kebijakan ke depannya. Masih banyak yang menjadi beban dengan ukuran masyarakat miskin ini, apakah 25 juta atau 96 juta orang,” tambahnya.

Menurut Ajib, Prabowo sudah memahami permasalahan dan tantangan ke depannya berkaitan dengan perekonomian. Hal ini dapat dilihat dari program prioritas yang tercantum dalam Asta Cita, di mana dari delapan program unggulan, lima di antaranya tentang ekonomi. Meski begitu, dia menilai masih membutuhkan sebuah reformasi ekonomi struktural untuk bisa menjadi jalan keluarnya.

“Dibutuhkan serangkaian kebijakan yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor sektor ekonomi melalui perubahan fundamental dalam sistem ekonomi, regulasi dan infrastruktur. Hal ini bisa tercapai, ketika jajaran kabinetnya mau dan mampu menterjemahkan program presiden dalam kerangka reformasi struktural tersebut,” tutur dia.**

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ikkudo Ichi PIK: Destinasi Ramen Jepang Autentik yang Selalu Jadi Favorit di Jakarta
Rob Menghantam Ancol hingga Bekasi: Warga Panik Selamatkan Barang
Warga Berebut Sembako di Tengah Banjir: Bantuan Dilempar dari Atas Truk, Martabat Rakyat Ikut Terendam
“Kematian Mengintai di Tengah Banjir: 11 Warga Tewas, Ribuan Terisolasi—Langkat Siaga Penuh!”
Krisis Banjir Langkat Memuncak: Bantuan BNPB Diterbangkan, Tim Darurat Kaget Soal Pembajakan Logistik
Presiden Prabowo Tinjau Banjir Tapteng: Penanganan Infrastruktur dan BBM Jadi Prioritas
Netanyahu Kembali Tolak Negara Palestina Jelang Voting Penting di PBB
Tak Ditahan! Ros Suryo CS Melenggang Keluar dari Polda Metro Jaya
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 15:47 WIB

Ikkudo Ichi PIK: Destinasi Ramen Jepang Autentik yang Selalu Jadi Favorit di Jakarta

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:18 WIB

Rob Menghantam Ancol hingga Bekasi: Warga Panik Selamatkan Barang

Rabu, 3 Desember 2025 - 23:25 WIB

Warga Berebut Sembako di Tengah Banjir: Bantuan Dilempar dari Atas Truk, Martabat Rakyat Ikut Terendam

Rabu, 3 Desember 2025 - 13:26 WIB

“Kematian Mengintai di Tengah Banjir: 11 Warga Tewas, Ribuan Terisolasi—Langkat Siaga Penuh!”

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:01 WIB

Krisis Banjir Langkat Memuncak: Bantuan BNPB Diterbangkan, Tim Darurat Kaget Soal Pembajakan Logistik

Berita Terbaru