Anak Berpotensi Mewarisi Mata Rabun Orang Tuanya Hingga 6 Kali Lipat

- Kontributor

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 05:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi periksa mata anak-anak | Foto: Antara

i

Ilustrasi periksa mata anak-anak | Foto: Antara

Jakarta – METROLANGKAT.COM

Masa kanak-kanak menjadi periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, termasuk perkembangan penglihatan. Gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau silinder, jika tidak terdeteksi dan ditangani sejak dini, dapat menghambat perkembangan anak secara keseluruhan.

Pakar kesehatan mata dan edukator kesehatan mata yang juga dosen President University, Andrea Surya Anugrah, mengatakan pendeteksian awal kerabunan pada anak dapat dilakukan saat mereka berusia 3 sampai 5 tahun.

“Screening usia mata pada anak itu bisa dilakukan sebaiknya prasekolah, yakni saat usia 3 sampai 5 tahun, karena saat usia itu, terdapat proses yang penting, yakni terjadinya penyempurnaan penglihatan menuju penglihatan normal seperti kita orang dewasa,” katanya.

Baca Juga :  Delia Sosialisasikan Makan Bergizi Gratis untuk Atasi Stunting

Pada saat usia tersebut, anak juga dipersiapkan untuk menempuh pendidikan awal. Sehingga, mereka dapat fokus menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru-guru mereka saat sekolah nantinya.

Hal tersebut bisa dilakukan oleh semua orang tua tanpa terkecuali. Terlebih, bagi orang tua yang sudah memiliki riwayat rabun jauh atau dekat serta menggunakan kacamata dalam kesehariannya.

Orang tua yang sudah memiliki riwayat rabun jauh atau dekat dapat mewariskan gangguan penglihatan tersebut kepada anak-anaknya hingga enam kali lipat. Sehingga, orang tua disarankan untuk membawa anak mereka ke dokter mata untuk diperiksakan agar dapat dicegah.

“Faktor genetik juga, kalau memang salah satu orang tua menggunakan kacamata , itu risikonya tiga kali lipat. Sedangkan kalau ayah dan ibunya menggunakan kacamata, itu faktor risikonya bisa sampai enam kali lipat,” ujar dia.

Baca Juga :  Hari Pertama Menjabat, Bupati Langkat Syah Afandin Langsung Prioritaskan UHC

Sehingga, penting bagi orang tua untuk mawas dalam memahami kondisi anak agar tidak terkena gangguan penglihatan sejak dini. Tidak hanya itu, pembatasan menonton dengan jarak yang dekat juga merupakan pencegahan yang harus diperhatikan oleh orang tua.

Dia menyebut pemeriksaan mata untuk anak tidak ada bedanya dengan kita yang dewasa, mereka diminta untuk melihat angka dan juga huruf yang ada pada alat pengujian tersebut.

“Ada batasan-batasan dengan perkembangan usia dan tidak dipaksakan pada saat pengujian tersebut,” ujarnya.**

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Langkat Siapkan 6 Titik Layanan Gizi, Dukung Program Makan Bergizi Gratis Nasional
Delia Sosialisasikan Makan Bergizi Gratis untuk Atasi Stunting
Bupati Langkat Dorong Penguatan Program PKK: Sinergi Supervisi Provsu untuk Desa Maju dan Sejahtera
Bupati Langkat Dukung Penuh Jumbara PMR Sumut 2025
Kodim 0203/Langkat Gelar Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa SD, Dukung Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045
Ny. Endang Kurniasih Dukung Pekan Imunisasi Dunia, Tekankan Komitmen Wujudkan Generasi Emas 2045
Bupati Langkat Syah Afandin Pacu Percepatan UHC Non Cut Off
Pemkab Langkat Dorong Optimalisasi Peran Posyandu untuk Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 19:14 WIB

Langkat Siapkan 6 Titik Layanan Gizi, Dukung Program Makan Bergizi Gratis Nasional

Jumat, 6 Juni 2025 - 21:47 WIB

Delia Sosialisasikan Makan Bergizi Gratis untuk Atasi Stunting

Kamis, 29 Mei 2025 - 10:00 WIB

Bupati Langkat Dorong Penguatan Program PKK: Sinergi Supervisi Provsu untuk Desa Maju dan Sejahtera

Jumat, 23 Mei 2025 - 08:24 WIB

Bupati Langkat Dukung Penuh Jumbara PMR Sumut 2025

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:13 WIB

Kodim 0203/Langkat Gelar Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa SD, Dukung Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045

Berita Terbaru