JAKARTA – METROLANGKAT.COM
Peredaran narkoba di Kabupaten Labuhanbatu kian tak terkendali. Sabu-sabu disebut bisa didapat semudah membeli kacang goreng.
Kondisi darurat ini mendorong masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pejuang Keadilan Labuhanbatu menggelar aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri, Jumat (3/10/2025).
Koordinator aksi, Ahmad Idris Siregar, menegaskan narkoba telah merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat Labuhanbatu.
Ia menuding lemahnya pengawasan aparat dan dugaan adanya oknum yang membekingi peredaran narkoba membuat bisnis haram ini semakin subur.
“Labuhanbatu saat ini benar-benar darurat narkoba. Jika tidak segera ditangani serius, masa depan generasi muda hancur dan keamanan daerah terganggu,” teriak Idris.
Lebih lanjut, Idris menyebut maraknya narkoba juga menjadi pemicu tingginya kriminalitas di daerah tersebut. Mulai dari pencurian, kekerasan, hingga tindak pidana berat lain.
“Kami menduga ada oknum yang jadi backing bandar. Perang terhadap narkoba harus total, tidak bisa setengah hati, dan tidak pandang bulu,” tegasnya.
Dalam aksinya, massa mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera mengevaluasi Kapolres Labuhanbatu beserta jajaran yang dianggap melakukan pembiaran dan seolah tutup mata atas maraknya peredaran narkoba.
“Polisi jangan lemah. Tangkap bandar, tangkap juga oknum yang melindungi narkoba di Labuhanbatu,” tukas Idris.
Usai berorasi sekitar satu jam, massa akhirnya diterima pejabat Divisi Humas Mabes Polri.
Syaripah, didampingi Syaipullah serta Kasat Intel Polres Jaksel Dwi Susanto, menyatakan aspirasi tersebut akan ditindaklanjuti.
“Terima kasih atas informasinya. Persoalan ini akan kami naikkan ke pimpinan untuk diproses,” ujar Syaripah.
Delapan Tuntutan Aliansi Mahasiswa & Masyarakat Pejuang Keadilan Labuhanbatu:
- Mendesak Kapolri mencopot Kapolres Labuhanbatu beserta jajaran karena dianggap tutup mata terhadap maraknya narkoba.
- Membongkar jaringan dan aktor besar di balik peredaran narkoba di Labuhanbatu.
- Menindak tegas oknum aparat yang diduga menjadi backing bandar narkoba.
- Menutup tempat hiburan malam yang disinyalir jadi sarang peredaran narkoba.
- Mengusut dugaan keterlibatan pejabat daerah dalam bisnis narkoba.
- Menurunkan tim khusus Mabes Polri untuk memberantas narkoba di Labuhanbatu.
- Mengusut aliran dana hasil narkoba yang diduga masuk ke dunia politik dan bisnis lokal.
- Memastikan pemberantasan narkoba dilakukan total, tanpa pandang bulu.
Idris menegaskan, jika Mabes Polri tidak serius, mereka siap menggelar aksi lanjutan dengan eskalasi lebih besar.“Kami akan kawal terus sampai tuntas.
Kalau perlu, aksi berikutnya akan kami gelar di depan Istana demi menuntut komitmen Presiden Prabowo dalam pemberantasan narkoba. Tunggu saja tanggal mainnya,” tutup Idris.(Rif)