Binjai – metrolangkat.com
Keresahan warga Lingkungan VII, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat, akibat bau busuk menyengat dari sebuah peternakan ikan lele yang berada di Jalan Sukun, akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat.
Camat Binjai Barat, Oscar Arifandi Ginting, langsung merespons aduan warga dengan menginstruksikan Lurah Sukamaju beserta Kepala Lingkungan (Kepling) untuk melakukan peninjauan ke lokasi peternakan, yang disebut-sebut milik seorang warga bernama Wawan.
“Kami menerima laporan dari masyarakat pada hari Minggu kemarin. Hari ini, pihak kelurahan bersama Kepling langsung turun ke lokasi untuk menindaklanjuti,” ujar Oscar Arifandi Ginting kepada wartawan, Senin (2/6).
Peninjauan tersebut turut melibatkan unsur keamanan dan tokoh masyarakat, seperti Kanit Intel Polsek Binjai Barat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Sukamaju, pengurus FKDM Binjai, serta tokoh masyarakat sekitar.
Dalam kunjungan itu, pihak kelurahan menghimbau pemilik peternakan untuk memperhatikan aspek kebersihan lingkungan, terutama di sekitar kolam lele. Langkah ini penting untuk mencegah munculnya aroma tak sedap yang meresahkan warga.
“Kami meminta pemilik ternak untuk lebih menjaga kebersihan agar bau menyengat tidak lagi mengganggu masyarakat sekitar,” tegas Camat yang juga alumni IPDN tersebut.
Ia juga memastikan bahwa pemantauan akan terus dilakukan oleh pihak kelurahan, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa dalam beberapa hari ke depan guna memastikan kepatuhan pemilik peternakan terhadap imbauan tersebut.
Terkait penyebab bau busuk yang dikeluhkan warga, Oscar menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan pemilik dan hasil peninjauan di lapangan, bau menyengat tersebut berasal dari tumpahan telur busuk yang berserakan di sekitar kolam sebelum dimasukkan ke dalam peternakan.
“Pemilik mengakui aroma berasal dari telur yang tumpah dan tidak langsung dibersihkan. Meski begitu, kami akan terus memantau agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tuturnya.
Sebelumnya, warga mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari pembakaran pakan lele berbahan ayam busuk, yang menimbulkan asap dan mencemari udara di sekitar pemukiman.
“Asapnya menyengat sekali, diduga dari pembakaran ayam busuk untuk pakan lele. Udara jadi bau, kami resah,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (30/5).
Warga berharap pemerintah bertindak tegas agar lingkungan mereka kembali bersih dan nyaman untuk ditinggali.(kus)