Poto : Pembangunan tower listrik oleh PLN dikawasan Aceh yang terdampak banjir.(Ar)
ACEH – METROLANGKAT.COM
Pemulihan aliran listrik di wilayah terdampak banjir di Aceh berlangsung dalam situasi penuh tekanan.
PLN bekerja siang malam memulihkan jaringan yang terputus akibat banjir besar yang merendam pemukiman, fasilitas umum, hingga sejumlah titik transmisi.
Tidak hanya mengerahkan tim internal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) juga menurunkan relawan teknis untuk membantu memperbaiki sistem kelistrikan.
Mereka menyatu dengan tim PLN di lapangan, menyisir jalur-jalur yang terendam lumpur dan merosot akibat arus banjir.
Kabupaten Bireuen menjadi salah satu titik pemulihan tersulit. Di lokasi tersebut, lima tower emergency harus segera dipasang agar aliran listrik kembali hidup. Namun, proses mobilisasi peralatan bukan perkara mudah.
Jalan darat putus, alat berat terjebak lumpur, dan akses darurat menjadi pilihan terakhir.
Tidak sedikit material, termasuk komponen tower, terpaksa diterbangkan melalui jalur udara agar tiba tepat waktu.
“Waktu menjadi musuh utama. Masyarakat menunggu listrik untuk pemulihan kehidupan sehari-hari,” kata petugas di lokasi.
Pemulihan listrik menjadi kebutuhan krusial, terutama bagi ribuan warga yang masih berada di lokasi pengungsian dan rumah yang masih lembab dan tergenang
Tanpa listrik, suplai air bersih, komunikasi darurat, hingga penerangan malam hari lumpuh total.
Saat ini tim PLN terus bekerja dalam mode darurat—memasang tower sementara, menormalkan jaringan distribusi, hingga melakukan penggantian instalasi rumah yang rusak akibat air.
Pemerintah pusat memastikan dukungan penuh. PLN menyatakan seluruh teknisi akan tetap berada di lapangan hingga jaringan kembali normal dan masyarakat Aceh kembali mendapatkan listrik yang stabil.
Upaya pemulihan masih berlangsung tanpa henti—berkejaran dengan cuaca, kondisi medan, dan kebutuhan warga yang semakin mendesak.(**)
Reporter : Ari Angara SR
















