“Beras Sudah, SIM Belum: Dicegat Polwan Ester di Ujung Razia”

- Kontributor

Kamis, 12 Juni 2025 - 09:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Poto : Gambar hanya ilustrasi dan dibuat AI. ( ist)

Cerita Pagi >>> Yong Ganas

Pagi itu seperti biasa. Jam menunjukkan pukul 07.00 WIB, saat alarm tubuh seorang ayah otomatis menyala untuk mengantar si bungsu ke sekolah.

Sebuah rutinitas suci, ritual pagi yang tak tertulis dalam undang-undang, tapi lebih sakral daripada sumpah jabatan.

Jarak rumah ke sekolah? Tidak sampai meneteskan bensin terlalu banyak, paling 4–5 km saja.

Tapi jalan yang pendek itu, penuh lika-liku, bukan hanya karena lubang aspal, tapi karena halangan-hambatan bernama razia pagi.

Ya, pagi-pagi buta, ketika ayam pun baru menimbang mau berkokok atau tidak, pasukan berseragam sudah berbaris di pinggir jalan.

Mereka berdiri dengan wibawa, tapi lebih sering membuat para pelajar dan orang tua mendadak berubah jadi pembalap MotoGP—melawan arus demi menghindari secarik kertas tilang.

Angkutan umum? Alih-alih beradu argumen soal STNK, mereka memilih parkir manis di tepi jalan, menanti operasi selesai.

Dunia seperti berhenti berputar di hadapan rompi hijau terang dan senter kecil sakti itu.

Baca Juga :  Ketika Menemukan Barang Hilang, Ini Kata Nabi Muhammad SAW

Biasanya, aku aman-aman saja. Helm sudah terpasang, masker menutup wajah dengan rapi, nyaris membuatku lulus sebagai ninja dadakan. Tapi tidak pagi itu.

Kamis, 12 Juni, sekitar pukul 07.35 WIB, misi selesai: anak sekolah telah selamat diturunkan.

Singgah sebentar ke Indomaret, membeli beras dan bahan dapur, titipan istri yang selalu datang dengan embel-embel “sekalian ya, Bang.”

Saat hendak pulang, aku melewati barisan petugas. Aman dari pos satu dan dua, hingga akhirnya… boom! Dicegat. Seorang Polwan, pangkat Ipda, bernama Ester, berdiri di depan.

Tangannya mengarah padaku dengan penuh keyakinan. Bak wasit meniup peluit penalti, beliau memintaku minggir.

“Selamat pagi, Pak. Mohon diperiksa surat-suratnya,” katanya.

Aku yang masih mengencangkan posisi beras di jok, buru-buru menarik dompet. “Aduh, Bu. SIM dan STNK ketinggalan di rumah. Tadi buru-buru antar anak.”

Wajahnya berubah. Serius. Dingin. Tegas. Kunci kontak langsung dimatikan. Deg. Jantungku ikut mati sesaat.

Dalam hati, aku bertanya: apakah beliau ini jebolan misi perdamaian di Lebanon?

Baca Juga :  Kejadian Gus Miftah Ingatkan Kita Tentang Khutbah Terakhir Rasulullah SAW

“Pajaknya mati, kenapa nggak diurus?” ujarnya sambil menunjuk pelat motor.

“Sudah saya urus, Bu. Cuma belum sempat ganti pelat aja,” jawabku setengah grogi, setengah berharap langit memberi keajaiban.

Beliau mengamati KTP-ku. Lalu berkata, “Urus surat-suratnya ya, Bang. Sekarang memang lagi operasi seperti ini.”

Aku hanya bisa mengangguk.

Kemudian, tanpa banyak drama, KTP-ku dikembalikan. Dan kalimat pamungkas pun keluar dengan gaya ala Panglima Perang:

“Udah, Bang. Lanjut. Jalan.”

Entah karena iba, entah karena hari itu beliau sedang ingin jadi pahlawan lalu lintas yang murah senyum, aku tak tahu.

Tapi yang jelas, aku meluncur kembali. Beras selamat. Motorku hidup lagi. Dan jantungku pun kembali berdetak normal.

Terima kasih, Buk Ipda Ester. Terima kasih telah mengajarkan bahwa ketegasan bisa bersanding dengan kemurahan hati.

Dan buat para pengendara lain: siapkan surat-suratmu, jangan cuma siapkan alasan.

Karena di ujung jalan, bisa jadi ada Buk Polwantas yang siap membuat pagi biasa menjadi drama luar biasa.(yong)

 

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Zikir Akbar di Langkat, Lansia Baca Al-Qur’an Bikin Bupati Haru
Ricky Anthony Tunjukkan Kepedulian, Bantu Keluarga Korban Tertimpa Pohon di Alun-alun Stabat
Di Balik Jeruji, Nama Itu Tetap Dipanggil: Ketua Cana
Dugaan Kasus Cabul di Langkat Berujung Damai, Arif Rifana Resmi Bebas Usai Pelapor Cabut Laporan
Jamiah Pungut Beras di Puing Kebakaran, Ricky Anthony Datang Membawa Harapan
Tangis di Atas Kursi Roda: Rahmatullah Tak Menyangka Kapolres Langkat Datang Membawa Harapan
Ini Keberkahan dari Minum Air Zamzam
Kisah Sufi dalam Memahami Makna Rezeki
Berita ini 150 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 19:52 WIB

Zikir Akbar di Langkat, Lansia Baca Al-Qur’an Bikin Bupati Haru

Jumat, 18 Juli 2025 - 14:50 WIB

Ricky Anthony Tunjukkan Kepedulian, Bantu Keluarga Korban Tertimpa Pohon di Alun-alun Stabat

Selasa, 24 Juni 2025 - 10:33 WIB

Di Balik Jeruji, Nama Itu Tetap Dipanggil: Ketua Cana

Senin, 23 Juni 2025 - 22:09 WIB

Dugaan Kasus Cabul di Langkat Berujung Damai, Arif Rifana Resmi Bebas Usai Pelapor Cabut Laporan

Kamis, 12 Juni 2025 - 09:59 WIB

“Beras Sudah, SIM Belum: Dicegat Polwan Ester di Ujung Razia”

Berita Terbaru