Binjai – METROLANGKAT.COM
Jalan Tol Binjai-Langsa seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan akan beroperasi secara fungsional seminggu menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Estimasi atau diprediksi ruas tol Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan dibuka fungsional pada 21 Desember 2024 mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Branch Manager Jalan Tol Binjai Langkat, Medya Gustian, saat dikonfirmasi awak media, Senin (16/12).
“Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan akan dibuka secara fungsional pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Estimasi pada tanggal 21 Desember 2024,” ujar Medya.
Lebih lanjut dikatakan Medya Gustian, untuk jalur Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, sudah selesai semuanya dilaksanakan, termasuk rambu-rambu yang sudah terpasang dan siap digunakan fungsional pada Nataru.
“Sampai saat ini kita masih menunggu karena belum keluar Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari divisi pembagunan jalan tol,” urai Medya.
Diketahui, Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan memiliki panjang 19 kilometer (Km).
“Ini juga nanti ada seksi yang mengarah ke Provinsi Aceh,” kata Medya.
“Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan hanya menempuh waktu 15 menit saja. Artinya kalau menggunakan jalan umum biasanya 45 menit,” sambungnya.
Branch Manager Jalan Tol Binjai-Langsa ini juga menambahkan, pihaknya memprediksi jika pada hari puncak Nataru, sebanyak 12 ribu kendaraan yang melintas atau menggunakan Jalan Tol Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan.
“Kami menghimbau agar pengendara menggemudikan kendaraannya dengan kecepatan maksimal 60 km/jam. Dan nantinya fungsional sampai pukul 18.00 Wib,” beber Medya.
Sebelumnya, dalam membangun ruas Jalan Tol Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, PT HKI menghadapi tantangan dimana trase jalan tol melintasi pipa gas alam.
Pelaksanaan pekerjaan di titik tersebut menggunakan box crossing dengan timbunan yang dilakukan dengan perhitungan teknis dan aspek safety yang matang sehingga kini kendaraan sudah bisa melewati lokasi crossing pipa gas alam tersebut dengan aman.
Selain membangun jalan tol, HKI juga membangun sepasang rest area yang terletak tidak jauh dari Icon JTTS di Sumatera Utara yaitu Jembatan Sei Wampu.
Rest area ini sudah dapat digunakan oleh pengendara dengan berbagai fasilitas lengkap yaitu toilet umum dan toilet disabilitas, lahan parkir, tenan UMKM, masjid, food court, fasilitas klinik bagi pengendara yang membutuhkan bantuan medis, serta bengkel untuk mendukung pelayanan mekanik kendaraan.
Arsitektur rest area ini mengadopsi budaya lokal, yakni mengkombinasikan corak adat Melayu, Aceh, dan Batak Karo dalam setiap bangunannya. (*)