Reporter: Ari Anggara Sr
Aceh — METROLANGKAT.COM
Lampu belum menyala, tapi permohonan maaf kembali disampaikan. PLN akhirnya mengakui bahwa hingga kini listrik di sejumlah wilayah Aceh belum berhasil dipulihkan, meski sebelumnya sempat diklaim sudah mencapai 93 persen pemulihan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dengan nada korektif menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh yang hingga kini masih gelap gulita pascabencana.
Upaya penyaluran listrik dari Arun menuju Takengon kembali gagal, kali ini dengan alasan teknis sistem yang belum stabil.
“Secara sistem memang belum bisa menyala. Kami mohon maaf kepada masyarakat Aceh, khususnya daerah yang masih gelap sejak bencana terjadi,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya.
Faktanya, jaringan transmisi secara fisik sudah tersambung. Namun, kata Darmawan, daya tak bisa mengalir karena sistem belum siap.
Kondisi ini menegaskan bahwa klaim sebelumnya soal capaian pemulihan hanyalah angka yang belum akurat dan terlanjur dikonsumsi publik.
PLN kemudian meralat informasi pemulihan 93 persen tersebut. Darmawan menegaskan bahwa data tersebut tidak mencerminkan situasi riil di lapangan, terutama di wilayah terdampak paling parah yang hingga kini masih terisolasi dan tanpa listrik.
Kendala akses logistik, cuaca buruk, hingga kerusakan sistem disebut sebagai alasan keterlambatan pemulihan.
Namun bagi masyarakat yang sudah berhari-hari hidup tanpa listrik, alasan teknis itu tidak serta merta meredakan keresahan.
“Semua sumber daya kami kerahkan. Prioritas kami adalah memastikan listrik pulih di seluruh wilayah terdampak,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, PLN masih melakukan proses sinkronisasi jaringan induk agar aliran daya dapat kembali masuk.
Sementara itu, warga Aceh hanya bisa menunggu—di tengah gelap, dingin, dan kondisi pemulihan yang belum berkesudahan.(**)
















