JAKARTA-METROLANGKAT.COM
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina berhasil menuntaskan pemasangan struktur Anjungan OOA di perairan utara Jawa Barat. Proses yang mencakup pemasangan jacket hingga topside ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan Lapangan OO-OX.
Tahapan pemasangan jacket dilaksanakan 23–28 Juni 2025, bersamaan dengan instalasi pipa bawah laut. Sementara pemasangan topside berlangsung 8–10 Juli 2025 menggunakan Kapal DLB EN3000, menandai rampungnya konstruksi utama anjungan.
”Tantangan utama adalah bagaimana mengeksekusi pekerjaan dengan aman. Hal itu bisa terwujud berkat perencanaan matang dan kolaborasi kuat seluruh tim,” ujar General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama.
Project Manager PHE ONWJ, Mohamad Abdurrafiq, menambahkan, capaian ini merupakan milestone penting proyek pengembangan Lapangan OO-OX. ”Setelah desain, fabrikasi, dan instalasi lepas pantai, kini proyek akan dilanjutkan ke konstruksi Onshore Processing Facility (OPF) Balongan,” jelasnya.
Anjungan OOA nantinya akan mendukung pemboran empat sumur pengembangan—OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4—yang ditargetkan mulai berproduksi pada kuartal pertama 2026. Produksi tambahan diperkirakan mencapai 2.996 barel minyak per hari (BOPD) dan 21,26 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Dengan selesainya pemasangan anjungan, PHE ONWJ kini tengah mempersiapkan tahap penyambungan dan pemendaman pipa menggunakan Kapal PLB Kalinda, serta pembangunan fasilitas darat di Balongan.
Keberhasilan ini sekaligus menegaskan konsistensi Pertamina melalui PHE dalam menjaga ketahanan energi nasional, dengan tetap memprioritaskan aspek keselamatan kerja, lingkungan, dan tata kelola yang baik.(WIs)