Saling Sindir Pilgub Sumut 2024: Edy Rahmayadi Vs Bobby Nasution, Siapa yang Unggul….

- Kontributor

Kamis, 3 Oktober 2024 - 08:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Langkat – METROLANGKAT.COM

Pilkada Sumatera Utara 2024 menjadi ajang persaingan sengit antara dua tokoh besar: Edy Rahmayadi, petahana yang telah memimpin provinsi ini selama lima tahun, dan Bobby Nasution, menantu Presiden RI yang juga menjabat sebagai Wali Kota Medan sejak 2021.

Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara sejak 2018, membawa pengalaman dan rekam jejak kepemimpinan yang solid.

Di sisi lain, Bobby Nasution menawarkan visi baru dan jaringan politik luas berkat pengalamannya memimpin Kota Medan.

Kontestasi ini juga mempertemukan dua generasi pemimpin dengan pendekatan yang berbeda—Edy dengan gaya kepemimpinan tegas dan Bobby yang menekankan kolaborasi dan inovasi, terutama di kalangan generasi muda.

Baca Juga :  Bobby Nasution Sampaikan Duka Mendalam Atas Berpulangnya Ustad Sampan

Pilkada ini tidak hanya menarik perhatian lokal, tetapi juga nasional, karena kedua calon didukung oleh berbagai tokoh nasional, membuat persaingan semakin memanas.

Tahapan pengambilan nomor urut yang berlangsung pada Senin (23/9/2024) malam, disertai perseteruan antara Bobby dan Edy terkait pembangunan infrastruktur jalan di Sumut, menambah ketegangan.

Bobby Nasution mengkritik kondisi jalan di Sumut yang dinilainya buruk, terutama di wilayah perbatasan.

“Kalau kepala kita sudah terbentur, berarti kita sudah masuk Sumut,” ujarnya, menyindir buruknya infrastruktur.

Edy Rahmayadi pun menanggapi dengan menyatakan bahwa jalan yang rusak adalah jalan nasional, tanggung jawab pemerintah pusat, bahkan menyebut nama kecil Presiden Jokowi, “Mulyono,” untuk menekankan hal tersebut.

Baca Juga :  Nurul Azhar Lubis Dilantik Sebagai Plt Ketua DPC PPP Kota Binjai

Perseteruan ini menunjukkan ketegangan politik menjelang Pilkada, di mana kedua calon saling mengkritik kebijakan satu sama lain.

Namun, untuk menciptakan Pilkada yang damai dan kondusif, penting bagi kedua calon fokus pada visi, misi, dan solusi untuk Sumatera Utara, bukan pada sindiran atau kritik yang berlebihan.

Ini akan membantu masyarakat memilih pemimpin berdasarkan program yang ditawarkan, bukan konflik politik.(**)

Penulis: M. Hafidz Raihansyah

Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kompak, Lima Legislator Deli Serdang Merapat ke KOMBAT
Ricky Anthony: Pembangunan Harus Dikebut, Pemkab Langkat Wajib Dengar Suara Rakyat
“Gajah-Gajahan PSI Binjai: Berat di Simbol, Ringan di Parlemen”
Syah Afandin dan H. Buyung Kompak: Ricky Anthony Layak Pimpin Langkat ke Depan
DPD PKS Binjai Gelar Muscab, Lantik Pengurus Cabang untuk Periode 2025–2028
Presiden Prabowo: Indonesia Siap Jalin Diplomasi dengan Israel Jika Palestina Merdeka
Ricky Anthony Tegaskan NasDem Bukan Kaki Tangan Kekuasaan: Saatnya Kembali ke Rakyat, Jadi Mitra Kritis Pemerintah!”
RA dan Ajai Disambut Hangat Warga Secanggang
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 13:36 WIB

Kompak, Lima Legislator Deli Serdang Merapat ke KOMBAT

Senin, 4 Agustus 2025 - 17:41 WIB

Ricky Anthony: Pembangunan Harus Dikebut, Pemkab Langkat Wajib Dengar Suara Rakyat

Selasa, 22 Juli 2025 - 21:10 WIB

“Gajah-Gajahan PSI Binjai: Berat di Simbol, Ringan di Parlemen”

Senin, 21 Juli 2025 - 22:15 WIB

Syah Afandin dan H. Buyung Kompak: Ricky Anthony Layak Pimpin Langkat ke Depan

Kamis, 5 Juni 2025 - 14:45 WIB

DPD PKS Binjai Gelar Muscab, Lantik Pengurus Cabang untuk Periode 2025–2028

Berita Terbaru