Bogor – METROLANGKAT.COM
Penertiban pedagang kaki lima (PKL) oleh pemerintah Bogor, khususnya di kawasan Puncak, dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban di daerah wisata tersebut.
Langkah ini diambil untuk mengurangi kemacetan, menjaga kebersihan, dan memastikan akses jalan yang lebih lancar bagi wisatawan serta penduduk lokal.

Di sisi lain, pemerintah juga sering kali menyediakan solusi alternatif bagi para pedagang, seperti lokasi baru yang lebih tertib atau program relokasi, agar mereka tetap bisa menjalankan usahanya tanpa mengganggu ketertiban umum.
Namun upaya tersebut selalu diabaikan oleh PKL. Hal tersebut dimungkinkan karena mereka sudah merasa nyaman dilokasi itu.
Oleh sebab itulah langkah tegas kemudian diambil Pemerintah setempat. Penertiban ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk peraturan daerah, keluhan masyarakat, dan upaya peningkatan pariwisata di kawasan Puncak.
Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak yang melibatkan Satpol PP, kepolisian, dan TNI merupakan upaya terpadu untuk memastikan proses berjalan dengan aman, tertib, dan efektif.
Dalam operasi seperti ini, masing-masing instansi memiliki peran yang penting: Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja Bertanggung jawab langsung dalam penertiban PKL sesuai dengan peraturan daerah.
Mereka biasanya memimpin operasi ini dengan tujuan menjaga ketertiban umum dan menegakkan peraturan.
Kepolisian ,Terlibat untuk menjaga keamanan selama proses penertiban, terutama untuk mencegah terjadinya konflik atau bentrokan antara petugas dan para pedagang. Mereka juga mengatur lalu lintas jika diperlukan.
TNI (Tentara Nasional Indonesia) Kehadiran TNI dalam operasi penertiban biasanya sebagai dukungan tambahan untuk memastikan operasi berjalan dengan aman dan tertib, terutama jika skala penertiban cukup besar atau ada potensi gangguan keamanan yang lebih serius.
Kolaborasi antara ketiga instansi ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi semua pihak, baik itu pedagang, pengunjung, maupun masyarakat setempat.
Pun begitu, pembongkaran yang dilakukan juga mengunakan alat berat seperti exskvator. (Ari)