Jakarta, METROLANGKAT.COM
PT Elnusa Tbk berhasil menutup tahun 2024 dengan kinerja yang sangat gemilang. Berkat semangat kolaborasi dan inovasi yang kuat, Elnusa semakin memperkokoh posisinya sebagai pemimpin di industri jasa energi nasional, berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, serta mendukung pencapaian target pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional.
Hingga kuartal ketiga 2024, Elnusa mencatatkan laba bersih sebesar Rp 551 miliar, tumbuh 35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 407 miliar. Margin laba bersih (NPM) juga mengalami peningkatan signifikan menjadi 5,7%, dari sebelumnya 4,5%. Pencapaian ini didorong oleh penerapan strategi diversifikasi portofolio bisnis yang efektif serta fokus pada optimalisasi aset.
Dari sisi operasional, Elnusa berhasil merealisasikan berbagai proyek strategis yang mencakup sektor jasa hulu migas. Sepanjang tahun 2024, Elnusa menyelesaikan sejumlah proyek seismic penting, antara lain Seismic 3D South East Balam (193 Km² dari total 383 Km² di PHR), Seismic 3D Kepuh (257 Km² dari total 501 Km²), serta Seismic 2D Amalia (234 Km di PEP). Beberapa proyek lainnya meliputi Seismic 2D Amalia extension (155 Km di PHE), Seismic Offshore 3D Bone (1.521 Km² di PHE), dan Seismic 3D Petronas North Ketapang (360 Km²).
Elnusa juga meluncurkan inovasi dalam penggunaan High Performance Water Based Mud di Zona 1 Utara, Sumur Securai-016/A2, yang menunjukkan kemampuan teknis yang sangat andal. Selain itu, unit CO Log yang baru beroperasi pada Oktober 2024 di PEP dan pemanfaatan 9 unit well testing di proyek PHSS turut berkontribusi terhadap peningkatan kinerja. Sejumlah pekerjaan lain, seperti survei seismic di area konsesi tambang batubara, Medco E&P, dan Lisaman, serta kegiatan perawatan sumur dengan peralatan wireline, slickline, coiled tubing, cementing, dan lainnya, terus berjalan sesuai target di berbagai wilayah.
Di sektor EPC serta Operation & Maintenance, Elnusa berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp 272,4 miliar untuk paket Booster Pump 1 & 3 di Pertagas dan menyelesaikan proyek TAR 2024 PHE Jambi Merang tepat waktu.
Di sektor distribusi dan logistik energi, Elnusa mencatatkan peningkatan volume throughput sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan bisnis transportasi BBM, pengelolaan depo, dan RBB di seluruh wilayah operasi EPN. Keberhasilan ini juga didorong oleh strategi blending produk B35 dengan multi sourcing dari Kilang Pertamina Internasional dan impor di depo Palaran. Selain itu, kerja sama strategis dengan penyedia polymer dan surfactant mendorong ekspansi bisnis chemical, sementara penambahan 31 proyek baru memperkuat portofolio distribusi dan logistik energi.
Pada sektor jasa penunjang, Anak Usaha Elnusa, SCU-PND, berhasil mengelola 257 kontrak on-hand dengan tingkat utilisasi aset mencapai 95%, yang mencakup pekerjaan warehouse, data management, dan ICT. Elnusa Trans Samudera juga mencatatkan utilisasi aset sebesar 80% dengan pelaksanaan 22 kontrak proyek non-asset based, tanpa insiden (zero LTI & TRIR) selama lebih dari 2,8 juta manhours. Selain itu, unit bisnis OCTG yang dikelola Elnusa Fabrikasi Konstruksi kembali aktif setelah evaluasi menyeluruh, dan mendukung proyek strategis seperti layanan karoseri mobil tangki dan blanket order construction di wilayah JTB Pertamina EP Cepu.
Frida Lidwina, Corporate Secretary Elnusa, menyampaikan, “Kami optimistis menghadapi tantangan di tahun 2025 dengan terus mengedepankan inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan. Terima kasih kepada seluruh karyawan, mitra, dan pemangku kepentingan yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan Elnusa. Bersama-sama, kita akan terus berkontribusi bagi kemajuan industri jasa energi Indonesia,” ujar Frida.
Elnusa siap melanjutkan kiprahnya sebagai mitra strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional dan pembangunan berkelanjutan. Melalui inovasi berkelanjutan, kolaborasi yang kuat, dan komitmen terhadap tanggung jawab sosial, Elnusa optimis dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, lingkungan, serta industri jasa energi Indonesia di tahun-tahun mendatang.(rel/yong)