Poto : Rapat Dewas PDAM Tirta Wampu dipimpin Ketua Dewas H Amril Nasution MAP, bersama Direktur PDAM dan Kabag Perekonomian.(Wis)
Langkat – METROLANGKAT.COM
Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Tirta Wampu Langkat yang diketuai H. Amril Nasution, MAP bersama Sekretaris M. Darwis Sinulingga menggelar rapat evaluasi bersama Direktur PDAM Herman Suhendar Harahap, SH, Kabag Perekonomian Indri Nugraheni, SE, MM, Akt, serta para kepala bagian PDAM.
Rapat yang berlangsung di Aula PKK Kantor Bupati Langkat, Senin (6/10/2025) itu membahas capaian kinerja serta tantangan teknis yang masih dihadapi perusahaan daerah air minum tersebut.
Dalam paparannya, Direktur PDAM Tirta Wampu, Herman Suhendar Harahap, menyampaikan bahwa hingga Agustus 2025, PDAM berhasil mencatatkan laba bersih lebih dari Rp300 juta. Ia optimistis angka itu akan terus bertambah hingga akhir tahun.
“Kami bersyukur perusahaan kini menunjukkan tren positif. Masih ada beberapa bulan ke depan untuk menambah keuntungan,” ujarnya.
Namun, Herman juga tak menutup mata terhadap sejumlah persoalan yang masih membayangi, terutama terkait kendala distribusi air di Kecamatan Pangkalan Brandan.
Menurutnya, kawasan tersebut masih kekurangan mesin dan belum memiliki Water Treatment Plant (WTP) yang memadai.
“Untuk memaksimalkan pelayanan ke pelanggan di Brandan, kita perlu membangun DED WTP baru dan rumah pos jaga. Estimasi anggarannya sekitar Rp51 miliar,” jelas Herman.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewas H. Amril Nasution mendorong manajemen PDAM segera menyusun Detail Engineering Design (DED) dengan berkoordinasi bersama Dinas PUPR, sebelum diajukan ke pemerintah pusat.
“Buat perencanaannya dengan matang. Libatkan konsultan dan Dinas PUPR agar bisa diusulkan ke pusat. Itu langkah strategis untuk memperbaiki layanan air bersih di Langkat,” tegas Amril.
Selain Pangkalan Brandan, persoalan lain juga muncul di wilayah Pangkalan Susu dan Stabat.
Di Pangkalan Susu, pipa distribusi yang digunakan masih merupakan pipa lama tahun 1982, sehingga kerap bocor dan tak lagi memenuhi standar.
Sementara di Stabat, perbaikan instalasi intake membutuhkan biaya hingga Rp13 miliar, karena posisi pipa kini sudah berada di tengah jalan akibat pelebaran ruas jalan raya.
Meski berbagai kendala itu ada, Herman memastikan PDAM Tirta Wampu tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Langkat.
“Kita tetap optimis. Tantangan akan selalu ada, tapi niat kami tetap satu — menjaga kepercayaan pelanggan dan terus menghadirkan air bersih untuk semua,” tutup Herman dengan penuh semangat.(Wis)
















