Banda Aceh – METROLANGKAT.COM
Komunitas Anak FISIP Asal Sumatera Utara (KAPAS) Universitas Syiah Kuala menggelar kegiatan penyambutan mahasiswa baru bertajuk “Gema Keakraban dan Mangulosi Mahasiswa Baru Sumatera Utara” di Pantai Ujong Bate, Banda Aceh, Minggu (28/9/2025).
Acara ini menjadi momentum penting untuk menyambut KAPAS Muda angkatan 2025 sekaligus memperkuat ikatan budaya, identitas, dan solidaritas di tanah rantau.
Sejak pagi, peserta berkumpul di Gelanggang Mahasiswa USK lalu bersama-sama menuju lokasi kegiatan.
Suasana pantai yang teduh menjadi saksi pembukaan acara dengan pembacaan doa, lantunan ayat suci Al-Qur’an, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KAPAS.
Ketua Panitia, Muhammad Luthfi Nawawi, dalam laporannya menegaskan tujuan acara ini untuk mempererat silaturahmi, membangun rasa kebersamaan, sekaligus menjadi wadah dukungan bagi mahasiswa asal Sumut selama menempuh pendidikan di Aceh.
Sementara itu, Ketua Umum KAPAS, Muhammad Hafidz Raihansyah Lubis, berbagi pengalaman pribadinya saat pertama kali merantau. “Awal datang ke Aceh, segalanya terasa asing.
Tapi di KAPAS saya menemukan rumah kedua, tempat belajar, berkembang, dan merasa diterima,” ungkapnya disambut tepuk tangan peserta.
Rangkaian kegiatan berlangsung edukatif dan inspiratif. Mulai dari sesi pengenalan organisasi, materi Building Character, hingga pemaparan tentang etika mahasiswa,
keterampilan belajar, adaptasi lingkungan kampus, komunikasi, peran media, hingga kepemimpinan dan manajemen organisasi.
Diskusi berlangsung interaktif, memberi bekal awal bagi mahasiswa baru untuk menghadapi dunia kampus.
Kebersamaan makin terasa melalui mentoring, permainan kekompakan, serta pengenalan antar-angkatan.
Gelak tawa dan kehangatan menjadi warna tersendiri bagi mahasiswa baru yang mulai merajut ikatan persaudaraan.
Puncak acara ditandai dengan prosesi Mangulosi, tradisi adat Batak yang sarat makna kasih sayang, doa restu, dan perlindungan.
Ulos disematkan kepada KAPAS Muda sebagai simbol penerimaan dan pengikat kekerabatan. Diiringi musik tortor dan manortor, suasana penuh haru sekaligus kebanggaan.
Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama dan sesi foto. Gema Keakraban dan Mangulosi menjadi pengingat bahwa di tanah rantau, mahasiswa asal Sumatera Utara tetap memiliki rumah dan keluarga yang siap menopang perjalanan mereka.(rel/ilh)