Binjai – metrolangkat.com
Setelah sekian lama “berkebun mawar” tanpa hasil panen kursi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akhirnya mengganti aroma bunga dengan gebrakan berkekuatan besar: seekor Gajah.
Perubahan logo ini bukan sekadar ganti gambar, tapi simbol transformasi besar-besaran ala PSI. Hal itu ditegaskan oleh Plt. Ketua DPD PSI Kota Binjai, Hasanul Jihadi—yang kini makin percaya diri menyebut Binjai sebagai “kandang gajah politik baru”.
“Kalau dulu kita tanam mawar, sekarang kita ternak gajah. Biar kuat, berat, dan tidak mudah digeser,” ujar Jihadi, Selasa (22/7), sambil menyebut tekad PSI untuk naik kelas dari partai nol kursi jadi satu fraksi pada 2029.
Gajah, menurutnya, bukan sekadar hewan besar. Ia melambangkan kecerdasan, solidaritas, dan kekuatan yang bisa menanduk tantangan politik Binjai.
“Transformasi ini bukan mimpi, ini soal kerja keras. Tapi jujur saja, dari nol ke satu fraksi itu nggak bisa cuma makan daun pisang,” candanya.
Jihadi, yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Binjai, menambahkan, seluruh kader di Kota Rambutan ini sudah siap menjadi pejuang gajah: anti korupsi, anti intoleransi, dan anti ngambek kalau kalah.
“PSI di Binjai akan menjadi kawanan gajah yang sabar, tapi ketika bergerak, akan membuat jejak dalam,” katanya penuh semangat, walau kursi di DPRD masih kosong melompong.
Sebagai penutup, Jihadi berjanji: tak ada lagi duri mawar yang melukai. Yang ada, kekuatan gajah yang pelan tapi pasti menuju kebesaran—meski jalannya kadang harus menunggu lampu hijau dari rakyat.( Kus)