Binjai – metrolangkat.com
Puluhan massa yang mengatasnamakan diri sebagai mahasiswa dan keluarga Zakaria menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Binjai, Jalan S. Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota, pada Senin (5/5) siang.
Dalam orasinya, massa menuntut keadilan atas kasus ancaman senjata api dan senjata tajam yang dialami Zakaria sejak Januari 2025. Aksi berlangsung tertib namun penuh emosi.
Massa membawa pengeras suara, spanduk besar, dan karton berisi berbagai tuntutan. Salah satu spanduk bertuliskan, “Panggil & Periksa Kapolsek Sei Bingai,” dibentangkan tepat di pintu masuk jalan menuju Mapolres Binjai.
Salah satu orator aksi, Ade Rinaldi Tanjung, menyampaikan bahwa laporan Zakaria terkait ancaman tersebut telah disampaikan ke Polsek Sei Bingai sejak Januari. Namun hingga kini, pelaku belum juga ditangkap.
“Proses hukumnya sangat lambat. Bahkan, Kanit Reskrim Polsek Sei Bingai menyebut senjata yang digunakan pelaku hanyalah tembak mainan.
Padahal, video yang beredar memperlihatkan jelas pelaku mengisi peluru ke dalam pistol,” ujar Ade.
Ade juga mengungkapkan bahwa aksi ini sebenarnya dijadwalkan berlangsung pekan lalu, namun ditunda karena adanya komunikasi dengan pihak kepolisian.
Namun, pernyataan seorang perwira justru menyulut emosi mahasiswa.
“Kasat Reskrim malah masuk ke ruang pemeriksaan dan berkata dengan nada menantang, ‘Kok nggak jadi demo?’ Kami merasa direndahkan. Seolah-olah Polres Binjai sengaja memancing kami turun ke jalan,” tegasnya.
Menanggapi tuntutan massa, Wakapolres Binjai Kompol Kusnadi, didampingi Kasat Reskrim Iptu Rino Heriyanto, berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Kami akan memanggil Kapolsek Sei Bingai dan segera menindaklanjuti kasus ini. Paling lama besok,” ujar Kompol Kusnadi.
Pernyataan ini sedikit meredakan ketegangan. Massa akhirnya membubarkan diri dengan harapan proses hukum terhadap kasus Zakaria segera mendapatkan kepastian. (Kus)