RUU TNI Disahkan, Ahmad Zulfahmi Fikri: Untuk Rakyat atau Kepentingan Golongan?

- Kontributor

Minggu, 23 Maret 2025 - 22:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Langkat – Metrolangkat.com

Polemik revisi Rancangan Undang-Undang TNI (RUU TNI) terus menjadi sorotan publik.

Kritik bermunculan setelah Komisi I DPR RI menggelar rapat tertutup di sebuah hotel mewah kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Penolakan juga datang dari Koalisi Masyarakat Sipil lewat petisi bertajuk “Tolak Kembalinya Dwifungsi melalui Revisi UU TNI”.

Mereka menilai revisi UU TNI membuka peluang bagi militer aktif menduduki jabatan sipil dan memperlemah supremasi sipil atas militer. (Minggu, 23/03/2025)

Menanggapi hal itu, Menko Polhukam Budi Gunawan menegaskan revisi UU TNI bukan untuk mengembalikan dwifungsi, melainkan demi meningkatkan profesionalisme TNI. Ia meminta masyarakat tidak khawatir.

Baca Juga :  GERAK 08 Sumut Gelar Aksi Sosial: Dukung UU TNI dan Peduli Sesama di Bulan Ramadhan"

Namun, kritik tetap berdatangan. Salah satunya dari Ahmad Zulfahmi Fikri, aktivis sekaligus Ketua Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) Kabupaten Langkat.

Ia mempertanyakan, apakah revisi ini benar-benar untuk kepentingan rakyat atau hanya untuk kepentingan segelintir kelompok.

“Belakangan kita disuguhkan aksi penindakan oleh aparat terhadap bandar narkoba.

Seolah ingin menunjukkan bahwa TNI juga mampu melakukan hal serupa,” kata Fikri.

Menurutnya, bisa saja langkah ini bagian dari upaya memperkuat posisi TNI dalam revisi UU tersebut.

“Kita sebagai masyarakat berharap, siapa pun yang memegang jabatan strategis, penindakan seperti ini konsisten dilakukan, bukan sekadar pencitraan demi meloloskan kepentingan politik,” ujarnya.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Akan Fokus pada Swasembada Pangan, Ini Target dan Caranya

Fikri juga menilai ada pergeseran kekuatan politik dalam dinamika revisi UU TNI. Ia menyebut munculnya “pemain baru” yang bisa saja mengganggu kepentingan kelompok lama.

“Wajar saja jika hari ini terjadi perubahan arah kekuasaan, apalagi Presiden Prabowo lahir dari rahim TNI.

Namun, yang kita harapkan, kekuatan yang lahir bukan hanya soal posisi strategis, tapi demi perubahan yang lebih baik,” tegasnya.

Fikri menutup pernyataannya dengan harapan agar revisi UU TNI benar-benar membawa manfaat bagi rakyat, bukan sekadar alat rebutan kekuasaan antar kelompok.(Red)

 

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menag RI: Kemerdekaan Belum Sempurna Jika Rakyat Masih Kelaparan dan Miskin
Prabowo Resmikan 80 Ribu Kopdes-Kopkel Serentak, Titik Sumut Dipusatkan di Binjai
Presiden Prabowo: Indonesia Siap Jalin Diplomasi dengan Israel Jika Palestina Merdeka
Empat Pulau di Aceh Berpindah ke Sumatera Utara, Pemerintah Aceh Ajukan Peninjauan Ulang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Capai 4,87%, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Banyak Negara
Bos Sritex Ditangkap Kejagung: Dugaan Korupsi Kredit Bank Negara Mengemuka
Gibran dan Bobby Nasution Sambut Calon Jemaah Haji Sumut
“Polemik Mutasi Letjen Kunto, TB Hasanuddin Singgung Netralitas dan Profesionalisme TNI”
Berita ini 81 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 09:48 WIB

Menag RI: Kemerdekaan Belum Sempurna Jika Rakyat Masih Kelaparan dan Miskin

Senin, 21 Juli 2025 - 17:17 WIB

Prabowo Resmikan 80 Ribu Kopdes-Kopkel Serentak, Titik Sumut Dipusatkan di Binjai

Rabu, 28 Mei 2025 - 15:57 WIB

Presiden Prabowo: Indonesia Siap Jalin Diplomasi dengan Israel Jika Palestina Merdeka

Selasa, 27 Mei 2025 - 08:59 WIB

Empat Pulau di Aceh Berpindah ke Sumatera Utara, Pemerintah Aceh Ajukan Peninjauan Ulang

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:37 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Capai 4,87%, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Banyak Negara

Berita Terbaru