Pertamina EP Papua Field Raih Penghargaan Dharma Karya Madya ESDM 2024 Berkat Inovasi Filter dengan Pelepah Pisang

- Kontributor

Kamis, 10 Oktober 2024 - 17:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – METROLANGKAT.COM

Pohon pisang memiliki segudang manfaat baik dari segi ekonomi, lingkungan maupun kesehatan. Bahkan dengan inovasi terbaru yang dilakukan oleh Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) yang merupakan bagian dari Zona 14, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina, pelepah pisang dapat meningkatkan keandalan sistem fuel filter diesel engine yakni sebagai filter/penyaring bahan bakar mesin diesel. Akibatnya, inovasi ini mampu memberikan penghematan biaya hingga Rp 400 juta per tahun untuk perusahaan.

Berbekal inovasi Filter Pelepah Pisang (TERAPIS) tersebut, PEP Papua Field meraih penghargaan Dharma Karya Tingkat Madya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2024, bertempat di Lapangan Monumen Nasional (Monas) pada Kamis (10/10).

Bertepatan dengan peringatan ke-79 Hari Pertambangan dan Energi, penghargaan tersebut diserahkan kepada perusahaan atas kontribusinya di dalam pembangunan nasional terkhusus di sektor energi dan sumber daya mineral.

Penghargaan Dharma Karya Media ESDM 2024

Inovasi ini merupakan salah satu karya dalam ajang continuous improvement program (CIP) Tim FT Prove Terapis PEP Papua Field. Produk yang diciptakan oleh tim yang beranggotakan Wahyu Aristanto, Alberth Douglas Sorondanya, Royke Suripatty, Kevin Suripatty, Dicky Ardiansyah, dan Muhammad Fathin Juzar, berpotensi diaplikasikan dan dikomersialisasikan di seluruh industri yang mengoperasikan mesin diesel.

Baca Juga :  Pertamina EP Pangkalan Susu Gelar Doa Bersama Jelang Pengeboran Sumur Securai A2

PEP Papua Field Manager Muslim Nugraha menuturkan inovasi ini tercipta berdasarkan latar belakang masalah berupa tingginya frekuensi unplanned shutdown mesin diesel karena masalah kotoran yang terikut dalam bahan bakar.

“Untuk menyaring pengotor pada bahan bakar, diciptakan filter bahan bakar yang terbuat dari pelepah pisang. Pelepah pisang yang dikeringkan berfungsi sebagai media penyaring kotoran dari tangki penampung bahan bakar sebelum masuk ke mesin diesel,” tutur Muslim.

Kemampuan filtrasi TERAPIS telah diuji Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas (LEMIGAS) Kementerian ESDM dan terbukti bahwa kemampuan menyaringnya dua kali lipat lebih baik dibandingkan penyaring bahan bakar standar manufaktur.

Sisa pakai penyaring bahan bakar standar manufaktur dapat diturunkan hingga 98%. Normalnya, penyaring bahan bakar harus diganti baru utuh satu rangkaian.

Melalui inovasi ini, cukup mengganti elemen penyaring di dalamnya dengan elemen berbahan dasar pelepah pisang, sehingga meminimalkan produk sisa pakainya. PEP Papua Field menghemat biaya penggunaan penyaring hingga Rp 400 juta per tahun.

“Keandalan mesin diesel dapat ditingkatkan dan dapat menghemat biaya maintenance secara signifikan, berkat TERAPIS yang Hemat, Optimal, Tahan lama,” ujar Muslim.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Naik Rp8.000 jadi Rp1,535 Juta per Gram

General Manager Zona 14 Dadang Suwargono menambahkan bahan baku pelepah pisang hingga produk rangkaian penyaring berbahan pelepah pisang disokong dari warga lokal Sorong dengan dilakukan pelatihan terlebih dahulu oleh tim Terapis.

Selain untuk kepentingan operasi perusahaan, inovasi ini juga telah diterapkan dalam program Program Pengolahan Air Bersih Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PERI BERDAYA) untuk masyarakat di Distrik Klamono dan Distrik Klasefet, Kab. Sorong, yang selama ini memanfaatkan air sungai, air tadah hujan dan sumur gali yang memiliki kualitas air yang tidak layak.

“Papua EP Field tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional dari ujung timur Indonesia, namun juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat lokal,” ujar Dadang.

Direktur Regional 4 Pertamina EP Cepu, M. Arifin menambahkan, Pertamina EP Papua berkomitmen melaksanakan inisiatif environmental, social and governance (ESG) sebagai kerangka kinerja keberlanjutan.

“Menciptakan iklim dan mendorong inovasi, serta mengembangkan sumber daya manusia merupakan salah satu perhatian kami dari aspek sosial. Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) no. 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta no. 17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan,” tutup Arifin. (rel)

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gebyar MUMTAZ Jadi Simbol Kebangkitan Ekonomi Umat di Langkat:
Catatan H Afan Bey : Dahlan Iskan, Rida K Liamsi, Riau Pos Grup
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Capai 4,87%, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Banyak Negara
Membaca Ulang Ekonomi Pertanian Kabupaten Langkat: Potensi Besar yang Masih Tertidur
Kahiyang Dorong Daerah Tampil di Ajang Nasional: Taput Siap Bawa Wastra dan Kreativitas Lokal
“Musibah di Hinai Kanan, Ricky Anthony Buktikan Kepedulian Tanpa Batas”
Kapolres Langkat Terima Penghargaan Tokoh Pemberantas Narkoba, HIMALA: Sinergi Bangun Negeri Bertuah
Ketua TP PKK Langkat Serahkan Beasiswa, Dorong Generasi Seni Berprestasi
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 24 Juli 2025 - 18:19 WIB

Gebyar MUMTAZ Jadi Simbol Kebangkitan Ekonomi Umat di Langkat:

Sabtu, 12 Juli 2025 - 20:25 WIB

Catatan H Afan Bey : Dahlan Iskan, Rida K Liamsi, Riau Pos Grup

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:37 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Capai 4,87%, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Banyak Negara

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:41 WIB

Membaca Ulang Ekonomi Pertanian Kabupaten Langkat: Potensi Besar yang Masih Tertidur

Senin, 19 Mei 2025 - 21:43 WIB

Kahiyang Dorong Daerah Tampil di Ajang Nasional: Taput Siap Bawa Wastra dan Kreativitas Lokal

Berita Terbaru