Langkat — METROLANGKAT.COM
Kabar duka datang dari Kabupaten Langkat. H. Ngogesa Sitepu, SH — yang pernah menjabat Bupati Langkat selama dua periode (2009–2014 dan 2014–2019) — meninggal dunia pada Sabtu malam, 27 September 2025, sekitar pukul 21.30 WIB di RS Bunda Thamrin, Medan. Usia almarhum 63 tahun.
Kabar wafatnya disampaikan keluarga dan langsung menyebar melalui pesan singkat serta unggahan di akun resmi dan media lokal.
Keluarga memohon doa untuk almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Banyak ungkapan duka datang dari kalangan pemerintahan, partai, dan masyarakat Langkat.
Ngogesa Sitepu lahir pada 30 September 1962. Ia dikenal sebagai pengusaha dan politisi Partai Golkar yang berhasil memimpin Kabupaten Langkat selama dua periode berturut-turut (2009–2019).
Di tingkat partai, almarhum juga pernah dipercaya memegang jabatan strategis sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara.
Selama masa kepemimpinannya, namanya lekat dengan pembangunan infrastruktur dan penguatan pemerintahan daerah.
Pendidikan hukumnya tercatat hingga gelar Sarjana Hukum (SH). Selain kegiatan pemerintahan dan partai, Ngogesa aktif di organisasi-organisasi adat dan kemasyarakatan di kawasan Sumatera Utara.
Di luar jabatan formal, Ngogesa juga disandang gelar adat Datuk Setia Abdi Negeri — sebuah kehormatan yang menunjukkan peran dan pengakuan sosialnya dalam kancah adat dan budaya Melayu
Gelar ini tercantum pada daftar kepengurusan dan catatan organisasi adat yang memuat nama almarhum.
Menurut keterangan yang didapat menyebutkan almarhum menjalani perawatan medis sebelum wafatnya di RS Bunda Thamrin, Medan.
Menurut pengumuman media dan keluarga, prosesi pemakaman direncanakan berlangsung pada Minggu, 28 September 2025, dan akan dilaksanakan di pemakaman umum Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat.
Tokoh daerah, kolega partai, serta warga Langkat ramai menyampaikan duka cita lewat media sosial dan pernyataan resmi.
Banyak yang mengenang almarhum sebagai pemimpin yang aktif di pemerintahan daerah dan pelaku pembangunan lokal, serta figur yang dihormati di kalangan adat dan politik Sumatera Utara. (Wis)