Medan — METROLANGKAT.COM
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Toba, bersama masyarakat adat, petani, elemen gereja, dan berbagai gerakan rakyat lainnya, menggelar Aksi Damai di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara.
Aksi ini bukan hanya sekadar unjuk rasa, tetapi sebuah panggilan moral yang menyerukan keadilan bagi masyarakat Toba yang sudah terlalu lama dikuasai dan dieksploitasi oleh kepentingan korporasi besar.
Massa aksi memulai perjalanan mereka dari Lapangan Merdeka Medan dengan long march menuju Kantor Gubernur Sumut. Mereka menyerukan tuntutan utama dengan lantang:
Togi Sarmauli Siahaan, Ketua Cabang GMKI Toba, dalam orasinya menegaskan:
“Kami tidak berdiri di sini untuk membuat keributan, tetapi untuk menuntut keadilan.
Pemerintah tidak bisa terus berpangku tangan sementara rakyatnya menderita di tanah mereka sendiri. Konflik antara masyarakat Toba dan PT. TPL sudah terlalu lama tanpa penyelesaian yang berpihak pada rakyat.”
Togi menambahkan bahwa dampak eksploitasi yang dilakukan PT. TPL terhadap lingkungan dan masyarakat sudah sangat parah.
“Air yang dulu segar kini tercemar racun, tanah yang dulunya subur kini gundul dan tidak produktif. Masyarakat adat yang sudah hidup di sini selama berabad-abad, kini terpaksa terusir dari ruang hidup mereka.
Ini bukan hanya soal izin perusahaan, ini soal hak asasi manusia dan tanggung jawab negara terhadap rakyatnya,” tegas Togi.
“Sudah saatnya kita berbicara dengan lantang! Tutup TPL bukan hanya tuntutan ekologis, tetapi seruan moral. Pemerintah harus berhenti berpihak pada modal, dan mulai berpihak pada rakyat.
Hari ini, gereja, mahasiswa, dan masyarakat turun ke jalan bukan karena kebencian, tetapi karena cinta — cinta terhadap tanah kelahiran yang sedang sekarat.”
Sebagai organisasi yang berakar pada nilai-nilai kasih, keadilan, dan kebenaran, GMKI Cabang Toba menegaskan beberapa tuntutan penting, antara lain:
-
Menolak segala bentuk eksploitasi alam yang merusak ciptaan Tuhan dan mengancam kelestarian hidup di Tanah Batak.
-
Mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi dan mencabut izin operasional PT. Toba Pulp Lestari.
-
Menuntut pemerintah untuk hadir dan melindungi hak-hak masyarakat adat, petani, serta menjaga lingkungan hidup di kawasan Danau Toba.
-
Menyerukan penghentian segala bentuk intimidasi dan kriminalisasi terhadap rakyat, serta meminta perusahaan untuk mengembalikan tanah adat kepada masyarakat.
GMKI Cabang Toba menegaskan bahwa perjuangan ini akan terus berlanjut. Aksi di jalanan ini hanya sebagian dari komitmen mereka untuk memperjuangkan keadilan ekologis, martabat manusia, dan kelestarian alam di Tanah Toba.
“Kami akan terus berdiri bersama rakyat, memperjuangkan keadilan, dan menjaga tanah kelahiran kami. Karena kami percaya, membela keadilan adalah bagian dari iman,” ujar Togi menutup orasinya.(Arif)
















