71 Warga Kongo Meninggal Akibat Penyakit Serius, Gejalanya Mirip Flu

- Kontributor

Minggu, 8 Desember 2024 - 13:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang gadis muda menggendong saudara perempuannya berdiri di luar kamp pengungsi di pinggiran Goma, Republik Demokratik Kongo. Penyakit misterius sedang berjangkit di Kongo. (AP Photo/Moses Sawasawa)

i

Seorang gadis muda menggendong saudara perempuannya berdiri di luar kamp pengungsi di pinggiran Goma, Republik Demokratik Kongo. Penyakit misterius sedang berjangkit di Kongo. (AP Photo/Moses Sawasawa)

Jakarta – METROLANGKAT.COM

Sebuah penyakit misterius telah menewaskan sedikitnya 71 orang di Republik Demokratik Kongo dalam beberapa pekan terakhir, dan hingga kini para pejabat masih belum mengetahui penyebabnya. Penyakit dengan asal-usul yang tidak diketahui ini terdeteksi pada akhir Oktober di provinsi Kwango, yang terletak di bagian barat daya negara Afrika Tengah.

Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Masyarakat, Kebersihan, dan Jaminan Sosial Republik Demokratik Kongo, sekitar 380 orang telah jatuh sakit, dengan 71 kematian tercatat antara tanggal 10 hingga 25 November. 27 orang di antaranya meninggal di rumah sakit, dan 44 orang meninggal di masyarakat. Sebagian besar kematian terjadi pada anak-anak berusia di atas 15 tahun.

“Pada tahap saat ini, kami tidak dapat menyebut ini sebagai epidemi berskala besar,” kata Roger Kamba, Menteri Kesehatan Masyarakat Republik Demokratik Kongo, dilansir Euro News, Ahad (8/12/2024).

Baca Juga :  Kepanikan bank mereda di Wall Street. Selanjutnya: Kepanikan Fed

Berikut beberapa fakta dan informasi yang telah diketahui mengenai penyakit misterius ini:

1. Gejala

Menteri Kesehatan, Roger Kamba, mengungkapkan penyakit ini memiliki gejala seperti flu, termasuk demam, sakit kepala, batuk, dan anemia. Di antara pasien yang dirawat di rumah sakit, 10 orang meninggal karena kekurangan transfusi darah dan 17 orang meninggal karena masalah pernapasan.

2. Upaya Penanganan

Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo sedang menganalisis sampel dari para pasien dan melakukan investigasi lapangan yang mendalam untuk mengidentifikasi penyakit ini. Mereka juga menyarankan masyarakat untuk menghindari kerumunan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta melaporkan kasus yang dicurigai kepada otoritas kesehatan setempat.

“Penyakit ini menyerupai penyakit pernapasan, namun sulit untuk membicarakan bagaimana penularannya sebelum ada hasil analisis dari sampel yang terkumpul,” kata Kamba.

Baca Juga :  HUT Ke-25 Dharma Wanita  Momentum Penguatan Peran Menuju Indonesia Emas 2045

3. Keterlibatan Internasional

Seorang pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika mengatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pemerintah Kongo untuk menyelidiki kasus penyakit misterius ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengirim tim ke wilayah tersebut untuk mengumpulkan sampel pasien dan melakukan penyelidikan laboratorium.

“WHO bekerja sama dengan otoritas nasional untuk menindaklanjuti laporan-laporan mengenai penyakit yang belum teridentifikasi dan untuk memahami situasinya,” kata juru bicara WHO.

Penyakit misterius ini muncul di tengah wabah cacar air yang telah dihadapi Republik Demokratik Kongo selama lebih dari satu tahun. Pada tahun 2024, negara ini melaporkan lebih dari 47 ribu kasus cacar air yang dicurigai dan lebih dari 1.000 kasus kematian, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Langkat Siapkan 6 Titik Layanan Gizi, Dukung Program Makan Bergizi Gratis Nasional
Delia Sosialisasikan Makan Bergizi Gratis untuk Atasi Stunting
Bupati Langkat Dorong Penguatan Program PKK: Sinergi Supervisi Provsu untuk Desa Maju dan Sejahtera
Bupati Langkat Dukung Penuh Jumbara PMR Sumut 2025
Kodim 0203/Langkat Gelar Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa SD, Dukung Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045
Ny. Endang Kurniasih Dukung Pekan Imunisasi Dunia, Tekankan Komitmen Wujudkan Generasi Emas 2045
Bupati Langkat Syah Afandin Pacu Percepatan UHC Non Cut Off
Pemkab Langkat Dorong Optimalisasi Peran Posyandu untuk Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 19:14 WIB

Langkat Siapkan 6 Titik Layanan Gizi, Dukung Program Makan Bergizi Gratis Nasional

Jumat, 6 Juni 2025 - 21:47 WIB

Delia Sosialisasikan Makan Bergizi Gratis untuk Atasi Stunting

Kamis, 29 Mei 2025 - 10:00 WIB

Bupati Langkat Dorong Penguatan Program PKK: Sinergi Supervisi Provsu untuk Desa Maju dan Sejahtera

Jumat, 23 Mei 2025 - 08:24 WIB

Bupati Langkat Dukung Penuh Jumbara PMR Sumut 2025

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:13 WIB

Kodim 0203/Langkat Gelar Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa SD, Dukung Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045

Berita Terbaru