Bawaslu Langkat Diduga Berpihak: Pengawas atau Pengkhianat Demokrasi?

- Kontributor

Senin, 25 November 2024 - 13:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bawaslu Kabupaten Langkat.(ist)

Editorial : Yong Ganas

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan salah satu pilar demokrasi yang harus dijalankan dengan prinsip keadilan, transparansi, dan netralitas.

Namun, harapan ini mulai terkikis di Langkat, di tengah dugaan serius: adanya keberpihakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Langkat terhadap salah satu pasangan calon.

Tuduhan ini bukan sekadar isu kecil—ini adalah ancaman besar terhadap integritas demokrasi di daerah ini.

Dugaan kuat bahwa Bawaslu Langkat mengadakan pertemuan dengan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk mengarahkan dukungan kepada salah satu calon mencederai fungsi pengawasan pemilu.

Jika benar, ini adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan publik.

Sebagai lembaga yang seharusnya independen, Bawaslu diamanatkan untuk menjaga proses pemilu berjalan jujur dan adil.

Baca Juga :  Kepala Desa Langkat ‘Jual’ Suara Rakyat: Pilkada Jadi Ajang Politik Uang

Jika dugaan ini terbukti, maka legitimasi Pilkada Langkat berada dalam bahaya.

Ironisnya, ketika media berusaha menggali informasi dan meminta konfirmasi, Ketua Bawaslu Langkat, Supriadi, justru sulit ditemui.

Seolah menutup diri dari kalangan media, Supriadi belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan pelanggaran ini.

Sikap diam ini hanya memperkuat spekulasi dan kecurigaan publik.

Transparansi yang seharusnya menjadi prinsip dasar lembaga pengawas justru diabaikan.

Padahal, media adalah jembatan informasi bagi masyarakat untuk mengetahui kebenaran.

Bagaimana masyarakat bisa percaya pada hasil Pilkada jika lembaga pengawasnya sendiri diduga bermain mata dan menghindari pertanggungjawaban publik?

Sikap tertutup seperti ini hanya akan memperkeruh situasi dan meruntuhkan kredibilitas Bawaslu Langkat. Netralitas mereka adalah fondasi kepercayaan publik.

Baca Juga :  Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari.....

Jika fondasi ini runtuh, maka Pilkada Langkat hanya akan menjadi ajang formalitas, bukan pesta demokrasi yang sesungguhnya.

Kita semua berharap, kebenaran segera terungkap. Bawaslu Langkat harus membuka diri, menjawab tuduhan ini dengan transparan, bukan bersembunyi di balik diam.

Jika ada oknum di dalam tubuh Bawaslu yang terbukti bermain politik, mereka harus ditindak tegas.

Jangan biarkan demokrasi Langkat ternoda oleh ambisi segelintir pihak.

Pemimpin yang terpilih nanti haruslah pemimpin yang lahir dari proses demokrasi yang jujur, bukan hasil manipulasi.

Untuk itu, mari kita awasi bersama. Demokrasi adalah milik rakyat, bukan milik penguasa.(Red)

 

 

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

“BUMD Langkat Dibajak? Publik Dipaksa Telan Proses Busuk”
Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari…..
Editorial Yong Ganas : “Mimpi Aidil Ilham Lubis: Anak Bangsa yang Ingin Melawan Kutukan Orang Dalam”
Negeri Kelayau dan Raja Kejab Boh: Hikayat Sebuah Kekuasaan
Gembira Ginting Lawan Fitnah, Selamatkan Pendidikan
“Langkat Bergejolak: Dosa Lama yang Belum Selesai atau Badai Baru yang Sengaja Ditiup?”
“Satresnarkoba Bekerja, Publik Harus Mendukung Bukan Menghakimi”
Editorial Yong Ganas : Dishub Langkat, Jangan Hanya Hadir Saat Menghitung Uang
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 20:00 WIB

“BUMD Langkat Dibajak? Publik Dipaksa Telan Proses Busuk”

Sabtu, 12 Juli 2025 - 08:51 WIB

Editorial Yong Ganas : Vonis Bebas Untuk Eka Depari…..

Jumat, 11 Juli 2025 - 15:13 WIB

Editorial Yong Ganas : “Mimpi Aidil Ilham Lubis: Anak Bangsa yang Ingin Melawan Kutukan Orang Dalam”

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:58 WIB

Negeri Kelayau dan Raja Kejab Boh: Hikayat Sebuah Kekuasaan

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:59 WIB

Gembira Ginting Lawan Fitnah, Selamatkan Pendidikan

Berita Terbaru