BINJAI – METROLANGKAT.COM
Suasana demo mahasiswa di Gedung DPRD Binjai, Jalan Veteran, Senin (1/9), berlangsung berbeda.
Saat ratusan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Kota Binjai menyuarakan tuntutannya, anggota Polres Binjai yang berjaga di lantai II justru melantunkan sholawat.
Langkah ini diyakini menjadi strategi untuk meredam ketegangan agar aksi tidak berkembang ke arah anarkis.
Kapolres Binjai, AKBP Bambang C. Utomo, bahkan turun langsung memimpin jalannya pengamanan di garis depan.
Sekitar 30 menit berorasi, mahasiswa akhirnya ditemui Ketua DPRD Binjai, Hj. Kristina Gusuartini Surbakti, bersama 22 anggota dewan lainnya.

Namun sebelum menyampaikan tuntutannya, mahasiswa terlebih dahulu menampilkan musik dan tarian tradisi “Tapak Sirih” sebagai simbol budaya perjuangan.
Aspirasi yang dibacakan mahasiswa diterima langsung oleh pimpinan dewan. Kristina memastikan pihaknya siap menindaklanjuti apa yang menjadi poin tuntutan mahasiswa.
Setelah itu, massa aksi menutup rangkaian kegiatan dengan membakar ban di depan gedung sebagai tanda berakhirnya demonstrasi.
Kapolres Binjai menegaskan bahwa aparat akan selalu siap menjaga keamanan jalannya aksi.
“Sholawatan ini adalah bentuk sambutan hangat agar penyampaian aspirasi berjalan damai dan tanpa rasa takut,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecah belah.
“Binjai harus tetap aman dan bersatu. Aksi boleh dilakukan, tapi jangan berlebihan,” tegas AKBP Bambang.
Adapun poin tuntutan mahasiswa HIMMAH Binjai adalah:
1. Menjaga kesakralan Gedung MPR/DPR.
2. Mengingatkan Wali Kota Binjai atas pemberlakuan PMK 85/2024 yang dinilai tidak pro rakyat.
3. Membentuk satgas khusus retribusi parkir yang melibatkan rakyat, mahasiswa, dan pemuda untuk mengatasi kebocoran PAD Pemko Binjai.
4. Mengultimatum DPRD Binjai agar lebih tegas menjalankan fungsi pengawasan. Jika tidak, DPRD dianggap berkhianat terhadap amanah rakyat.(Kus)




















