Bahorok– Metrolangkat.com
Sebuah babak baru dalam sejarah kebudayaan Melayu Langkat resmi dimulai.
Untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka, prosesi sakral penobatan Kejuruan Bahorok kembali digelar secara khidmat di Hotel Rindu Alam, Bukit Lawang, Minggu (22/6/2024).
Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH hadir langsung dalam peristiwa bersejarah ini, menyaksikan dinobatkannya Yang Mulia Tengku Ali Hanafiah Bin Tengku Dachrul Bin Tengku Bahagi sebagai Kejuruan Bahorok—sebuah gelar adat yang lekat dengan akar sejarah Kesultanan Langkat dan kebesaran budaya Melayu.
“Kita menjadi saksi hidup atas tegaknya kembali tatanan adat dan kearifan lokal yang selama ini menjadi jati diri masyarakat Langkat,” ungkap Syah Afandin penuh haru dan bangga.
Prosesi ini turut dihadiri para sultan dan tokoh adat se-Nusantara: Sultan Asahan, Sultan Serdang, Ketua Gerbang Malay, Ketua Dewan Syarikat Melayu Langkat, tokoh masyarakat Karo, serta jajaran pejabat Pemkab Langkat.
Momentum ini menjadi bukti nyata bahwa budaya bukanlah warisan masa lalu semata, melainkan fondasi untuk masa depan.
Datuk Sri Prof. Dr. Ir. H. Djohar Arifin Husein, Ph.D, tokoh Melayu Langkat yang juga anggota DPR RI, menegaskan bahwa jabatan Kejuruan bukan sekadar simbol, tetapi amanah mulia untuk memimpin dengan adab, arif, dan taat kepada Tuhan.
Syah Afandin juga menegaskan komitmen pemerintah dalam merawat dan membesarkan budaya Melayu melalui Perda Kebudayaan Melayu yang telah disahkan.
“Perda ini bukan sekadar dokumen hukum, tapi bentuk nyata cinta dan penghormatan terhadap identitas masyarakat Langkat,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Syah Afandin mengajak seluruh elemen masyarakat Melayu untuk bangkit dan bergerak:
“Inilah saatnya. Kita tidak hanya melestarikan budaya, tapi menjadikannya kekuatan untuk membangun Langkat yang maju, bermartabat, dan berakar pada jati diri.”
Penobatan Kejuruan Bahorok 2024 bukan sekadar upacara adat—ia adalah simbol kebangkitan.
Sebuah titik tolak untuk membangun masa depan Langkat dengan semangat warisan leluhur.(yong)