Prabumulih — Metrolangkat.com
PT Pertamina EP (PEP) Adera Field, bagian dari Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, mencatatkan lonjakan produksi signifikan berkat keberhasilan pemboran sumur baru BNG-067 di Area North West Benuang. Sumur ini menghasilkan minyak sebesar 660,34 barel per hari (BOPD) atau 440% di atas target awal sebesar 150 BOPD. Sementara itu, produksi gasnya mencapai 0,807 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), atau 207% dari target 0,39 MMSCFD.
Hebatnya lagi, sumur BNG-067 tidak mengandung air sama sekali, menghasilkan 100% minyak murni, menjadikannya salah satu sumur paling bersih dan efisien dari sisi produksi. Field Manager Adera Field, Adam Syukron Nasution, menjelaskan bahwa hasil ini berasal dari lapisan TAF K1 — lapisan yang sebelumnya belum pernah diproduksikan.
“Produksi BNG-067 menjadi terobosan baru yang membuka peluang pengembangan signifikan di Area North West Benuang. Kami sudah mengidentifikasi potensi tambahan sebanyak 3 hingga 5 sumur pengembangan di area ini,” ungkap Adam.
Hingga Mei 2025, total produksi Benuang Cluster mencapai 2.668 BOPD, melonjak 222% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatat 1.200 BOPD. Lonjakan ini tak lepas dari karakteristik multilayer reservoir di Benuang, yang memungkinkan eksplorasi berbagai lapisan bertekanan tinggi dan berpotensi tinggi produksi.
Benuang Cluster juga menghasilkan light oil dan gas, yang relatif lebih mudah diproduksi, meningkatkan efisiensi dan daya saing lapangan ini dalam mendukung kebutuhan energi nasional.
Adam menambahkan, pengembangan ke depan juga mencakup potensi pemboran sumur Step Out BNG-A12, yang menyasar lapisan Wd sebagai kunci pengembangan area Benuang bagian selatan.
Setiap kegiatan pengeboran dilakukan melalui asesmen risiko yang ketat dan berkelanjutan, serta pengawasan menyeluruh. Hasilnya, pemboran BNG-067 berhasil diselesaikan tanpa insiden well control dan proses komplesi sumur pun berlangsung mulus tanpa kendala teknis.
Tentang PHR Regional 1 Sumatra
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan pelaksana operasional Subholding Upstream Pertamina di Wilayah Kerja Regional 1 Sumatra, yang membentang dari Aceh hingga Sumatra Selatan. PHR bertanggung jawab atas sepertiga produksi minyak bumi nasional dari Pertamina Subholding Upstream.
Pada 2025, PHR menyelesaikan proses restrukturisasi organisasi yang mengintegrasikan Zona 1, Zona Rokan, dan Zona 4 ke dalam struktur Regional 1. Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas operasional, dan ketahanan energi nasional, sekaligus memperkuat kontribusi terhadap program Swasembada Energi yang dicanangkan pemerintah.
Melalui struktur yang lebih ramping dan kolaboratif, PHR terus berkomitmen menjaga ketahanan energi nasional dan menghadapi tantangan industri migas secara adaptif dan berkelanjutan.(Yong/rel)