“Adli Tama: Pemimpin Harus KSatria, Bukan Pencuri Kuda”

- Kontributor

Selasa, 12 November 2024 - 14:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Calon Wakil Bupati Langkat Adli Tama Hidayat Sembiring.(ist)

Medan – Metrolangkat.com

Kalimat “Jadilah Ksatria jangan Pencuri Kuda” yang disampaikan Adli Tama Hidayat Sembiring sebagai kesimpulan akhir dalam debat Pilkada Langkat memiliki makna yang dalam dan simbolis.

Dalam budaya kepahlawanan, seorang satria adalah sosok yang dikenal bukan hanya karena keberanian, tetapi juga karena kejujuran, integritas, dan kesetiaan kepada nilai-nilai luhur.

Seorang Ksatria adalah mereka yang membela kepentingan rakyat dan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, tanpa memperkaya diri sendiri atau mengambil hak orang lain.

Sebaliknya, istilah “pencuri kuda” melambangkan orang-orang yang tidak segan-segan mengambil apa yang bukan miliknya, mengeksploitasi kekuasaan untuk keuntungan pribadi.

Baca Juga :  Tahta Diujung Jalan: Raja Kejab Boh Salah Memilih Permaisuri

Dalam konteks pemerintahan, pencuri kuda mencerminkan pejabat atau pemimpin yang mengabaikan kesejahteraan rakyat, menyalahgunakan anggaran, atau bahkan melakukan korupsi.

Dengan kalimat ini, Adli Tama mengajak para pemimpin di Langkat untuk mengingat peran mereka sebagai pelayan masyarakat.

Ia menyampaikan pesan bahwa jika ingin membangun Langkat dan membawa perubahan, setiap pemimpin harus berperilaku layaknya satria yang tulus dan mengutamakan kejujuran, bukan mengejar keuntungan pribadi.

Anak anak belajar dilantai karena disekolah tidak ada mobiler (meja) dan kursi belajar.(ist)

Dalam konteks Langkat, kondisi seperti SD Negeri 0576427 di Adnin Tengah, Kecamatan Salapian, yang kekurangan fasilitas dasar hingga harus belajar beralaskan tikar adalah bukti nyata betapa pentingnya integritas dalam pengelolaan anggaran pendidikan.

Baca Juga :  Visi- Misi Iskandar Sugito: Membangun Langkat yang Religius dan Sejahtera

Di satu sisi, anak-anak di sekolah ini masih kekurangan meja, kursi, bahkan tiang bendera, sedangkan di sisi lain, kasus-kasus penyalahgunaan anggaran terus menghantui negeri ini.

Bawa tikar untuk alas belajar dilantai.(ist)

Dengan menyatakan “Jadilah KSatria jangan Pencuri Kuda”, Adli Tama mengajak para pemimpin di Langkat untuk berkomitmen pada integritas, bekerja untuk rakyat, dan menjauhi praktik korupsi.

Menjadi seorang pemimpin bukanlah tentang memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi, tetapi tentang memastikan bahwa seluruh masyarakat—terutama yang paling membutuhkan—mendapatkan hak mereka.(Red)

 

 

Follow WhatsApp Channel www.metrolangkat.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Golkar Sumut Terobos Banjir Tanjung Pura, Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga
Ulang Tahun Bernilai: NasDem Sumut Targetkan 500 Kantong Darah untuk Warga
Kompak, Lima Legislator Deli Serdang Merapat ke KOMBAT
Ricky Anthony: Pembangunan Harus Dikebut, Pemkab Langkat Wajib Dengar Suara Rakyat
“Gajah-Gajahan PSI Binjai: Berat di Simbol, Ringan di Parlemen”
Syah Afandin dan H. Buyung Kompak: Ricky Anthony Layak Pimpin Langkat ke Depan
DPD PKS Binjai Gelar Muscab, Lantik Pengurus Cabang untuk Periode 2025–2028
Presiden Prabowo: Indonesia Siap Jalin Diplomasi dengan Israel Jika Palestina Merdeka
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 11:56 WIB

Golkar Sumut Terobos Banjir Tanjung Pura, Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:11 WIB

Ulang Tahun Bernilai: NasDem Sumut Targetkan 500 Kantong Darah untuk Warga

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 13:36 WIB

Kompak, Lima Legislator Deli Serdang Merapat ke KOMBAT

Senin, 4 Agustus 2025 - 17:41 WIB

Ricky Anthony: Pembangunan Harus Dikebut, Pemkab Langkat Wajib Dengar Suara Rakyat

Selasa, 22 Juli 2025 - 21:10 WIB

“Gajah-Gajahan PSI Binjai: Berat di Simbol, Ringan di Parlemen”

Berita Terbaru