Langkat –Metrolangkat.com
Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat, Amril, S.Sos, M.AP, secara resmi membuka Forum Konsultasi Publik (FKP) Penuntasan Administrasi Kependudukan (Adminduk) bagi Masyarakat Penderita Tuberkulosis (TBC) di Gedung The Saphire Stabat, Selasa (8/7/2025).
Kegiatan ini diikuti para camat, kepala UPT Puskesmas, lurah, dan kepala desa se-Kabupaten Langkat. Hadir pula sejumlah narasumber seperti Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Langkat dr. H. Agussalim, M.Ked (ORL-HNS), Sp.THT-BKL, Kabid P2P Dinas Kesehatan dr. Azhar Zulkifli, serta Ketua Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Langkat Surkani SE, MM.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Langkat, Faizal Rizal Matondang, S.Sos, MAP, dalam laporannya menyampaikan bahwa FKP ini dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC, dan Permendagri Nomor 19 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Layanan Adminduk.
Forum kali ini mengangkat tema “Penuntasan Adminduk bagi Masyarakat Penderita Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Langkat.” Melalui kegiatan ini, Disdukcapil juga secara simbolis menyerahkan dokumen kependudukan kepada perwakilan peserta lokus TBC yang sudah dinyatakan sembuh, sebagai bentuk apresiasi dan dorongan semangat bagi para penyintas.
“Program ini merupakan inovasi Dukcapil Peduli Tuberkulosis. Tujuannya meningkatkan kualitas layanan administrasi sekaligus mendukung upaya penanggulangan TBC di Kabupaten Langkat,” ujar Faizal.
Dalam sambutannya, Sekda Amril menyampaikan arahan Bupati Langkat yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menuntaskan TBC. Ia mengingatkan bahwa Sumatera Utara saat ini berada di peringkat ketiga nasional untuk jumlah kasus TBC, sementara Kabupaten Langkat menempati peringkat ketiga di Sumatera Utara dengan populasi lebih dari 1 juta jiwa.
“Dinas Dukcapil memiliki peran vital dalam penanggulangan TBC, yaitu dengan menyediakan data kependudukan yang akurat untuk mendukung pemetaan, penargetan program, penemuan kasus, dan pelacakan kontak,” jelas Amril. “Data itu bukan segalanya, tapi tanpa data kita akan kehilangan segalanya,” tambahnya.
Ia juga menegaskan pentingnya edukasi yang terus-menerus kepada masyarakat, mengingat TBC adalah penyakit menular lewat udara yang mudah menyebar jika tidak diantisipasi dengan baik. Amril berharap hasil forum ini dapat segera disosialisasikan secara luas hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
Kegiatan FKP ini juga sejalan dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Langkat “Menuju Langkat Maju, Sehat, Sejahtera, Religius, dan Berkelanjutan,” terutama misi pada poin ketiga yang menitikberatkan pada peningkatan kesehatan masyarakat melalui pembangunan sarana prasarana kesehatan, pengentasan stunting, peningkatan Integrasi Layanan Primer (ILP), serta penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Dengan adanya forum konsultasi publik ini, Pemerintah Kabupaten Langkat berharap seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor. Tujuannya adalah mendukung target eliminasi TBC menuju 0% serta mewujudkan masyarakat Langkat yang lebih sehat, sejahtera, dan berdaya saing.(Wis)